Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2013, 08:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa (15/10/2013), tepat setahun sudah masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo beserta wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama di Ibu Kota. Salah satu program yang pernah dicanangkan di bidang transportasi adalah pengadaan bus angkutan malam hari (amari) transjakarta. Apa kabarnya?

Rencana pengadaan bus amari di Jakarta pertama kali terlontar dalam acara peringatan sembilan tahun beroperasinya transjakarta di Newseum Cafe, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2013). Saat itu, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana akan meremajakan bus-bus transjakarta. Bus-bus lama akan diperbaiki untuk kemudian dioperasikan pada malam hari.

Saat itu, Pristono mengatakan, amari transjakarta ditargetkan sudah akan beroperasi pada Juni atau Juli 2013. "Amari ini akan beroperasi enam bulan dari sekarang, jam operasinya mulai dari pukul 23.00 WIB hingga 05.00 WIB. Jadi, transportasi Jakarta hidup 24 jam, tidak ada lagi itu omprengan," kata Pristono saat itu.

Menurut Pristono, bus-bus angkutan amari untuk tahap awal adalah sejumlah unit bus transjakarta koridor I (Blok M-Kota) yang sudah tidak layak jalan kemudian ditarik untuk diremajakan. Bus yang tidak layak itu akan diganti dengan bus baru. "Sebanyak 90 bus koridor I akan ditarik dan diperbaiki, makanya butuh waktu enam bulan. Itu bus kami tarik terus dibagusin lagi, baru boleh jalan," ujarnya.

Sistem operasi amari sendiri tidak akan jauh berbeda dengan transjakarta karena amari juga menggunakan koridor yang telah ada serta harga tiket sama. Perbedaan hanya terletak pada jumlah bus yang lebih sedikit. Satu koridor pada malam hari hanya dilayani sepuluh bus. Selisih waktu kedatangan antarbus juga akan lebih lama, direncanakan berjeda 30 menit.

Target meleset

Dalam perkembangannya, ternyata target pengoperasian amari meleset, dari yang seharusnya mulai Juni atau Juli menjadi November 2013. Tersendatnya pengadaan bus-bus baru disebut turut memengaruhi terlambatnya pengadaan amari. Dengan alasan keterlambatan pembelian bus pula, amari transjakarta dimundurkan lagi jadwalnya menjadi awal tahun 2014.

"Harusnya November ini bisa jalan, tapi datang bus barunya hanya 300 unit. Jadi, (unit lama) belum cukup diambil untuk dipakai sebagai angkutan malam hari," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (24/9/2013).  Jumlah bus baru, ujar dia, tak memenuhi target pembelian unit transjakarta sebanyak 700 unit pada November ini, antara lain karena proses lelang makan waktu.

Meski target tersebut belum tercapai, Basuki justru berencana untuk kembali menambah 400 unit transjakarta yang akan dimulai pada November 2013. Penambahan unit transjakarta itu, lanjutnya, untuk mempersingkat waktu kedatangan antarbus dan mencegah jalur bus terisi kendaraan pribadi.

Berbeda dengan mekanisme pengadaan unit transjakarta yang sebelumnya menggunakan proses lelang tender, kali ini, Basuki lebih memilih untuk menambah unit bus melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui e-catalog LKPP, menurut dia, pengadaan bus akan lebih cepat dan tanpa melalui proses yang berbelit-belit.

Apabila rencana penambahan unit transjakarta itu terpenuhi, menurut Basuki, Pemprov DKI akan dengan mudah untuk menarik 40 unit transjakarta yang sudah rusak untuk diperbaiki. Setelah diperbaiki, 40 unit bus tersebut akan dijadikan transjakarta yang beroperasi pada malam hari.

Ke depan, Unit Pengelola (UP) Transjakarta akan mengelola pengoperasian bus amari transjakarta untuk tahap awal. Pada tahap berikutnya, Pemprov DKI akan menyerahkan pengelolaannya kepada pengusaha otobus, bila mereka menyetujui perjanjian business to business (B to B), yakni pembayaran harga dari Pemprov DKI dihitung per kilometer sesuai hasil lelang.

Warga Jakarta, terutama para pekerja yang biasa menggunakan angkutan umum, tentu berharap amari cepat terealisasi. Dengan adanya amari, para pekerja, terutama kaum hawa, boleh merasa sedikit lebih aman saat harus pulang dari lembur hingga larut malam. Pengamanan amari dijanjikan akan melibatkan Satpol PP dan petugas keamanan dari UP TransJakarta. Bila busnya jadi ada...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com