Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saluran di Jakarta Tak Pernah Diperbaiki, Kok Bisa?

Kompas.com - 19/11/2013, 15:50 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sungguh tidak masuk akal. Sebagian besar dari 884 saluran penghubung di Jakarta belum dinormalisasi. Hal itu mengakibatkan pendangkalan saluran air karena sedimentasi parah. Sisi kanan-kiri saluran ditempati bangunan liar yang masuk badan saluran. Air di beberapa saluran bahkan tidak mengalir, menjadi seperti kali mati.

"Informasi dari warga seperti itu, dan ini terjadi hampir di semua saluran penghubung. Dampaknya bisa dilihat bersama, kondisi saluran menjadi rusak. Banyak yang mengalami penyempitan," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo saat melihat proses pengerukan Cakung Drain di Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (19/11/2013).

Menurut Jokowi, seharusnya ada jalan inspeksi di kanan-kiri saluran tersebut. Namun, sebagian besar ruas tanah yang seharusnya menjadi jalan inspeksi itu justru ditempati bermacam-macam bangunan. Idealnya, perawatan saluran penghubung bukan dilakukan setiap tahun, melainkan setiap hari.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Joko Susetyo tidak tahu pasti mengapa saluran penghubung tidak pernah dinormalisasi. Joko mengaku baru menjabat enam bulan lalu di Bidang Sumber Daya Air. "Saluran ini sepertinya juga tidak pernah disentuh," kata Joko.

Jikapun ada pengerukan, kata Joko, maka penggunaan alat berat baru dilakukan tahun ini. Sebelumnya, pengerukan hanya menggunakan peralatan manual.

Tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menormalisasi semua saluran penghubung. Karena terbatasnya waktu pengerjaan, target normalisasi baru akan dilakukan 20 persen dari semua saluran penghubung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com