Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Banjir Jakarta, Got Perumahan Pun Dibersihkan

Kompas.com - 07/11/2013, 13:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI mengklaim telah melakukan beberapa antisipasi pencegahan banjir di Ibu Kota. Bukan hanya hanya pada sungai besar, sekarang saluran got di perumahan pun disasar.

"Hingga 2013 ini, kami akan kerjakan 160 saluran dulu. Sisanya tahun depan," kata Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudy Siahaan saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Penanganan akan dikerjakan di titik utama seperti Pedongkelan Jakarta Barat, Pondok Bambu, Utan Kayu, Kali Sari di Jakarta Timur, serta Kelapa Gading, dan Pluit di Jakarta Utara. Di Jakarta, ada sekitar 884 unit saluran penghubung (PHB) di perumahan-perumahan. Saluran kecil itu memiliki fungsi vital, yaitu menjaga agar tidak terjadi banjir atau genangan di permukiman.

Sayangnya, kondisi saluran penghubung itu sudah tidak bagus lagi. Selain itu, saluran-saluran tersebut sudah banyak yang terhambat oleh sampah rumah tangga dan lumpur. Sehingga ketika hujan, air tidak mengalir ke kali yang lebih besar. Tak hanya saluran kecil, ada 18 jaringan sub makro atau kali sedang yang juga dikeruk.

Berdasarkan data dari Dinas PU DKI, Jakarta memiliki 39 sistem jaringan kali sub makro dengan 125 anak sungai yang membentuknya. Total keseluruhan ada sekitar 300 kilometer lebih jaringan kali sub-makro di Jakarta. Jaringan ini secara detail terbagi dalam tiga aliran, yaitu aliran timur sepanjang 145 kilometer, aliran barat 44 kilometer, dan aliran tengah sepanjang 115 kilometer.

Jaringan kali sub-makro itu terhubung dengan 13 sungai utama. Antara lain Kali Angke, Kali Mookervart, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung, Kali Baru Timur, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.

"Peran kali sub-makro ini penting karena bisa membagi beban kali utama di Jakarta. Jadi, air hujan tidak langsung mengalir ke sungai besar tapi terbagi si jaringan kecil ini dulu," kata Manggas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com