JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau proses normalisasi di dua waduk, yakni Waduk Sunter Selatan dan Waduk Sunter Utara, Pademangan, Jakarta Utara, pada Rabu (6/11/2013) siang.
Dari dua waduk tersebut, Waduk Sunter Selatan yang sebagian lahannya telah dipenuhi permukiman penduduk telah padat dan kumuh sejak lama.
Kepada Jokowi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengungkapkan, dari total waduk seluas 30 hektar, hanya 20 persen yang berfungsi sebagai kawasan tangkapan air, 10 persen luas sisanya dikuasai oleh permukiman kumuh.
Jokowi pun mengaku belum mendapatkan solusi jika hendak merelokasi warga. "Sekarang, gimana mau relokasi, wong rusun penuh semua, mau dipindah ke mana mereka?" ujar Jokowi.
Satu-satunya jalan, lanjut Jokowi, proyek normalisasi berupa pengerukan dan penataan kawasan ruang terbuka hijau waduk tersebut tetap dilakukan tanpa mengganggu permukiman yang ada.
Setelah pembangunan rumah susun sewa rampung, kata Jokowi, barulah Pemprov DKI Jakarta akan merelokasi warga ke lokasi baru tersebut.
Berbeda dengan kondisi Waduk Sunter Selatan, Waduk Sunter Utara yang memiliki luas 9 hektar justru tidak dipenuhi permukiman liar.
Jokowi mengungkapkan, normalisasi kedua waduk tersebut adalah salah satu upaya antisipasi banjir di Jakarta. Normalisasi dua waduk tersebut pun diprediksi rampung awal Januari 2014 yang akan datang.
Dengan demikian, ia yakin banjir di DKI bisa diminalisasi. "Coba bayangkan, berpuluh-puluh tahun ini enggak pernah dikeruk. Sekarang kedalamannya dua meter, mau kita keruk menjadi lima meter. Minimal mengurangi banjir di utara dan pusat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.