DEPOK, KOMPAS.com - Dua rumah dan satu pabrik tahu di Bulak Barat, Cipayung, Depok, terendam banjir dari air luapan Kali Pesanggrahan.
"Kalau enggak salah ini air banjirnya dari Pesanggrahan. Iya ini karena sampah, tapi karena meluap juga," kata Anis (45), warga RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Senin (29/4/2024).
Anis mengungkapkan, ada sekitar tiga bangunan yang hingga saat ini masih terendam banjir.
"Rumah Pak Ginting yang paling bawah, terus rumah sisi sini satu, sama sebelah sana (dekat jembatan) ada pabrik tahu," ungkap Anis.
Baca juga: Penampakan Permukiman Warga Cipayung Depok yang Terendam Air dan Sampah Selama 4 Bulan
Menurut keterangan Anis, semua korban banjir terpaksa mengungsi ke rumah lain karena tak mungkin memaksakan diri tinggal di sana, sementara air sudah tak surut berbulan-bulan.
"Sebenarnya kan ini rumah milik masing-masing, jadi karena masih banjir, mereka kontrak rumah. Ada 2 Kartu Keluarga (KK) yang sewa rumah," terang Anis.
Banjir juga mengakibatkan tertutupnya akses jembatan penghubung antara Bulak Barat dan Pasir Putih sepanjang tahun 2024 ini.
"Sudah hampir 4 bulanan banjir terus. Kadang surut, kadang naik, tapi ya sudah enggak bisa untuk dilewati pengguna jalan," tutur Anis.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet
"Ya iya enggak bisa lewat, kalau mau ke arah sana (Pasir Putih) atau sebaliknya harus muter jalan," tambahnya.
Lebih lanjut, banjir bahkan pernah merendam rumah Anis yang letaknya berada di dataran tinggi.
"Banjir sempat masuk ke sini juga pas pertengahan puasa, sampai se-mata kaki lebih. Itu berarti ke arah sana (jembatan) bisa 5 meter lebih," ungkap Anis.
Sedangkan untuk hari biasa, kedalaman air bisa mencapai satu meter lebih atau sedada orang dewasa.
Sebagai warga, Anis hanya mengharapkan adanya penyelesaian sesegera mungkin dari pemerintah.
"Sebenarnya dulu sih sudah pernah ditinjau juga, cuma memang enggak ada perbaikan, belum pernah ada perbaikan sampai saat ini. Jadi sampai sekarang ya begini-begini aja," tambah Anis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.