Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di JLNT Casablanca, Ini Kata Jokowi...

Kompas.com - 02/01/2014, 15:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca yang diharapkan akan mengurangi kemacetan di Jalan Prof Dr Satrio ternyata tidak memberi pengaruh. Di atas macet, di bawah juga macet.

Kemacetan tetap terjadi pada pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore, saat orang berangkat dan pulang kerja. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun menanggapi santai kemacetan yang tetap terjadi itu.

"Ya, berarti masyarakat senang pilih yang macet. Kita kan hanya memberi pilihan. Di atas (JLNT) silakan, di bawah (Jalan Prof Dr Satrio) silakan. Masak kita mau paksa-paksa harus berjalan di atas atau bawah," ujarnya di Balaikota, Kamis (2/1/2013).

Jokowi menegaskan, pembangunan jalan sebanyak apa pun tak menyelesaikan kemacetan. Oleh sebab itu, mantan Wali Kota Surakarta tersebut pun memastikan, JLNT adalah salah satu proyek penambahan jalan terakhir yang dibangun pemerintahannya.

Menurutnya, Pemprov DKI lebih memilih menambah fasilitas transportasi massal. Mass rapid transit (MRT) dan monorel tengah dalam proses pembangunan. Sementara ribuan bus transjakarta serta bus sedang terus didatangkan ke Jakarta.

"Rasanya sudah cukup (bangun) jalan. Kita ini sedang upayakan bangun transportasi massal agar masyarakat pindah," ucapnya.

Data yang dihimpun Dinas Perhubungan DKI Jakarta dari periode Januari hingga Oktober 2012, total jumlah kendaraan di Jakarta mencapai 1,2 juta unit yang terdiri dari 273.000 kendaraan roda empat dan 944.000 kendaraan roda dua. Jumlah itu terus bertambah seiring dengan kebijakan low cost green car (LCGC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com