Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sorak-sorai "Capres" Iringi Jokowi di Pasar Kampung Makasar

Kompas.com - 07/01/2014, 16:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sorak-sorai warga mendukung Joko Widodo menjadi presiden bergelora saat Gubernur DKI Jakarta tersebut blusukan ke Pasar Kampung Makasar, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2014) siang. Jokowi hanya tersenyum mendengarnya.

Jokowi datang ke pasar tradisional itu sekitar pukul 12.00 WIB. Penghuni pasar tidak menyadari akan kedatangan Gubernur, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang. Penghuni pasar baru sadar setelah Jokowi mendapat sorotan kamera para wartawan. "Eh... Pak Jokowi, Pak capres," ujar salah satu pedagang pasar.

Jokowi tampak tidak menggubris teriakan tersebut. Ia berjalan meninjau rehabilitasi lapak-lapak pedagang di bagian belakang pasar. Setelah sekitar 10 menit berada di sana, Jokowi kemudian bertolak dari pasar. Teriakan capres pun tak berhenti.

"Pak, jadi presiden aja, Pak. Kita dukung," ujar salah satu ibu-ibu. "Iya, Pak, biar rumah sakit seluruh Indonesia gratis," timpal salah satu bapak-bapak di sampingnya.

Jokowi hanya tersenyum mendengar teriakan tersebut. Ia hanya menyalami warga dan mempersilakan warga berfoto bersama mereka satu per satu. Situasi pasar saat itu pun menjadi ramai.

Soal rehabilitasi pasar, Jokowi mengatakan bahwa pasar itu dapat digunakan mulai akhir Januari 2014. Pedagang sayur-mayur direlokasi di depan pasar tersebut selama bangunan pasar diperbaiki. Mereka telah didata dan seluruhnya akan menempati lapak baru.

Menurut Jokowi, rehabilitasi pasar merupakan dasar pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. "Infrastrukturnya dibenerin dulu. Kedua manajemen, dengan sumber daya manusianya. Ketiga, baru kita tingkatkan kualitas produknya, itu urutannya," ujarnya.

Zakaria (58), salah satu pedagang sayuran yang telah berjualan di sana sejak enam tahun lalu, mengapresiasi kerja cepat Jokowi. Menurutnya, proses rehabilitasi pasar sangat cepat, yakni dua bulan saja. Hal itu menyebabkan pedagang tak berlama-lama berjualan di tempat relokasi. "Semuanya sudah dapat tempat, alhamdulillah. Dagang di tempat baru ini pasti banyak warga yang berminat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com