Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hafitd Hobi Nonton Film Aneh-aneh

Kompas.com - 08/03/2014, 10:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Rekan-rekan Ahmad Imam alias Hafitd (19) tidak pernah menyangka bahwa Hafitd menjadi pelaku pembunuhan. Pasalnya, Hafitd dikenal sebagai anak baik di lingkungannya.

"Malah dia juga pernah ikut Karang Taruna dan remaja masjid. Tahu-tahu ada kejadian ini," kata Rofi (19), teman Hafitd ketika ditemui di sebuah warung tempat biasa mereka berkumpul, Jumat (7/3/2014), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Ia mengaku bertemu terakhir kali dengan Hafitd sebulan lalu saat shalat Jumat. Saat itu, ia hanya membicarakan masalah film. Menurut Rofi, Hafitd dikenal suka menonton film.

"Film yang disukanya aneh-aneh, dia suka film Jackass, itu film aneh. Tapi enggak tahu, apa pengaruh dari nonton film atau enggak. Karena selama ini orangnya kalem," katanya.

Seperti diberitakan, Hafitd (19) bersama pacarnya, Assyifa Ramadhani (19), disebut sudah merencanakan pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), seminggu sebelum eksekusi.

Keduanya merencanakan dan melakukan pembunuhan bersama tetapi dengan motif berbeda. Hafitd mengaku dendam karena korban memutuskan hubungan pacarannya dengan alasan perbedaan agama dan tidak mau bertemu atau dihubungi lagi. Apalagi, kemudian korban berpacaran lagi dengan laki-laki yang juga berbeda agama.

Assyifa dendam dan cemburu kepada korban karena Hafitd masih terus menelepon dan ingin menemui Sara. Assyifa yang tengah berpacaran dengan Hafitd khawatir Hafitd kembali menjalin asmara dengan korban.

Pembunuhan berawal dari pertemuan Assyifa dan Sara di Stasiun Gondangdia, Senin (3/3/2014) pukul 07.30. Assifa mendekati dan mengajak Sara untuk masuk ke mobil. Di dalam mobil, Hafitd sudah menunggu.

Saat itu, korban hendak ke tempat les bahasa Jerman yang juga berlokasi di Gondangdia. Keduanya lalu mengantar korban dengan mobil milik Hafitd yang dikemudikan Hafitd. Sampai di sana, korban tidak jadi les karena Assyifa mengajak korban kembali masuk mobil.

Saat korban masuk mobil, kedua pelaku pura-pura bertengkar gara-gara korban. Assyifa menangis. Korban yang hendak turun dari mobil dipegangi kedua pelaku. Lalu dengan menggunakan alat penyetrum, Hafitd menyetrum korban selama tiga menit sehingga korban berteriak minta tolong.

Pelaku menjalankan mobil lalu membawa korban berputar-putar dari Gondangdia, Menteng, Cempaka Putih, Cawang, Taman Mini, lalu kembali ke Rawamangun melalui tol sekitar pukul 13.30. Sebelum keluar tol di Rawamangun, korban dicekik dan disetrum.

Korban pun meninggal. Saat itu sudah pukul 00.30 dan mereka sudah tiba di Kemayoran dekat Apartemen ITC Kemayoran. Mobil pelaku mogok sampai tiga kali. Sekitar pukul 21.00, korban dibuang di kolong jembatan Tol Bintara, Bekasi Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com