"Ya, kita akan terus patroli dan kalau tertangkap, angkutan tersebut kita kandangin untuk tidak boleh beroperasi sementara," kata Kepala Operasi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Imam Slamet, Senin (7/4/2014).
Imam menceritakan, wilayah yang kerap menjadi tempat oper dan turun penumpang oleh angkutan umum adalah di sekitar Cengkareng dan Grogol, Jakarta Barat.
Hilda, salah satu penumpang, mengaku pernah dioper oleh sopir metromini saat ia pulang dari sebuah mal di Jakarta Barat. "Saya pernah waktu itu dioper metromini 95 pulang dari Mal Taman Anggrek malam hari. Sebaiknya, sopir begitu diamanin aja enggak usah nariklah, kan yang rugi penumpang," keluhnya, saat ditemui di depan shelter busway Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Hal yang sama juga diungkapkan Nuni. Ibu rumah tangga ini menginginkan agar sopir nakal segera diamankan dan ditindak tegas.
Adapun selain melakukan patroli lapangan, pihak Sudin Perhubungan Jakarta Barat juga mengimbau masyarakat atau penumpang yang dirugikan tersebut untuk melaporkan ke petugas lantas, polisi, kepala terminal.
"Supaya tindakan feedback. Penumpang bisa catat nopol angkotnya, jam kejadian, lokasinya dan kalau bisa sih nama sopir yang ada di kartu identitas yang biasanya ditempel depan kaca sopir yah. Soalnya, kita juga kadang kelimpungan, ngawasi mereka (sopir nakal) seperti kucing-kucingan," ungkap Imam.
Menurut laporan yang diterima Sudin Perhubungan Jakarta Barat, belum ditemukan kasus seperti itu. Namun, upaya preventif masyarakat juga sangat dibutuhkan agar tidak marak terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.