"Kerugiannya mencapai 51,66 miliar. Termasuk dengan kerugian kebakaran di Pasar Senen dan Pasar Rumput," kata Subejo, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan bahaya kebakaran, terutama dalam penggunaan listrik, seperti tidak menumpuk steker, instalasi, dan sambungan yang kendor sebab tiap tahunnya jumlah kebakaran di Jakarta semakin meningkat.
Pada 2013, mulai dari periode Januari-September, tercatat telah terjadi 712 peristiwa kebakaran dengan total kerugian mencapai Rp 124 miliar. Sementara itu, total kerugian kebakaran sepanjang tahun 2012 lalu mencapai Rp 290 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang total kerugiannya mencapai Rp 217 miliar.
Berdasarkan data dari Dinas Damkar dan PB DKI Jakarta, pada tahun ini, pada bulan Januari telah terjadi 55 kejadian, Februari 80 kejadian, Maret 71 kejadian, dan April 74 kejadian. Tercatat, empat orang meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 4 petugas dan 14 warga luka-luka.
Kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Barat dengan 86 kejadian. Kemudian, di Jakarta Timur dengan 66 kejadian, Jakarta Selatan 51 kejadian, Jakarta Utara 42 kejadian, dan Jakarta Pusat 35 kejadian.
Penyebab kebakaran yang didominasi karena hubungan pendek arus listrik mencapai 209 kejadian. Penyebab lainnya, seperti kompor dengan 19 kejadian, rokok 6 kejadian, dan penyebab lain-lain dengan 46 kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.