Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT ISS Akui Kecolongan soal Kejahatan Seksual Pegawainya di JIS

Kompas.com - 08/05/2014, 13:19 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Indonesia Servant Service (ISS) sebagai penyedia cleaning service di Jakarta International School mengakui kecolongan dengan kejahatan seksual yang dilakukan tenaga alih daya yang dimilikinya. Sebagai tindakan antisipasi, PT ISS akan terus meningkatkan pengawasan terhadap para pegawai di lapangan.

"Kami sangat menyesal dengan kejadian di JIS. Tindakan mereka (pegawai cleaning service) sangat kejam. Kami prihatin dengan korban dan keluarganya," kata HRD Manager PT ISS Frea Purwanti kepada Kompas.com di Graha ISS, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (7/5/2014).

Frea menambahkan, bentuk evaluasi yang akan diterapkan yakni memberlakukan cek kesehatan pegawai secara rutin setiap tahunnya, meningkatkan kontrol, dan meningkatkan konsolidasi antarpegawai di lapangan.

"Kami akan bina mereka agar mereka bisa saling jaga di lapangan. Bila satu berbuat salah, yang lainnya harus tegur. Kontrol antarpegawai juga menjadi prioritas evaluasi kami," ujarnya lagi.

Perusahaan asal Denmark ini juga berjanji meningkatkan pengawasan yang efektif.

"Di lapangan ada seorang leader yang memimpin para pegawai. Pengawasan dan kontrol dilakukan oleh leader dan selalu dilaporkan ke kami sebagai bahan evaluasi," sambung dia.

"Kami enggak bisa pantau mereka 24 jam. Mereka kerja di sini delapan jam, waktu selebihnya di luar. Kami enggak tahu apa yang mereka perbuat di luar atau bergaul dengan siapa," kata Frea lagi.

Untuk itu, manajemen PT ISS akan menerapkan cek kesehatan dan pembinaan bagi para pegawainya setiap tahun. "Bila ada yang terkena penyakit atau narkoba karena pergaulan yang salah di luar, kami siap pecat pegawai bersangkutan," tambahnya.

Dengan adanya saling kontrol, lanjut dia, kejahatan yang mungkin terjadi bisa dicegah. "Para pegawai di sini tidak saja kami latih keterampilan untuk bekerja, mereka juga kami ajarkan norma-norma tentang bagaimana bersikap yang baik dan profesional dalam bekerja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com