Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Kompas.com - 01/06/2024, 09:12 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Epriyanto, Ketua RW 10, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, kedapatan mengusir paksa dua orang debt collector atau mata elang yang sering mangkal di lingkungannya pada Selasa (28/5/2024).

Tindakan tersebut dilakukan Epriyanto lantaran para penagih utang itu masih kerap mangkal di wilayahnya meski sudah diperingati berkali-kali untuk pergi.

"Sebab, debt collector tersebut sudah dia (Epriyanto) peringatkan sebanyak empat kali masih aja di situ," kata Ucok (53), warga yang melihat kejadian itu saat diwawancarai oleh Kompas.com, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Warganya Terganggu, Ketua RW di Cilincing Usir Paksa Debt Collector yang Mangkal di Wilayahnya

Aksi Epriyanto mengusir kedua debt collector itu sempat divideokan oleh Ucok dan menjadi viral di media sosial.

Dalam video itu, Epriyanto terlihat memarahi dua debt collector karena tak menggubris omongannya untuk segera pergi.

Kronologi

Berkait video yang viral, Epriyanto mengatakan bahwa dua debt collector tersebut tengah mengintai motor incarannya pada Selasa siang.

Mereka juga mengecek ponsel sembari melihat-lihat motor yang melintas di sekitar Jalan Metros, RW 10 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Epriyanto mengatakan, dirinya mengusir para penagih utang tersebut karena banyak warganya merasa resah dengan keberadaan mereka.

Baca juga: Teror Begal Bermodus Debt Collector, Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Apalagi, para debt collector ini tak jarang melakukan perampasan motor di sekitar daerah RW 010 Semper Barat.

"Kita warga RW 10 Semper Barat sudah capek, karena debt collector ini tingkah lakunya sering banget mereka ini merampas bukan dengan cara yang benar," kata Epriyanto, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (29/5/2024).

Epriyanto menyampaikan, kedua penagih utang itu sering kali terlihat mondar-mandir di lingkungan warganya.

Ia sudah empat kali menjumpai mereka dan sudah mengimbau untuk tidak melakukan penarikan kendaraan di wilayahnya.

"Peringatan dari saya seorang lembaga masyarakat desa, ternyata diabaikan. Jadi saya tegur baik-baik, ternyata malah bikin panas," kata Epri.

"Makanya saya sempat cekek, saya bilang bahwa ini wilayah saya, enggak boleh ada debt collector dan mata elang," sambungnya.

Baca juga: Tiga Orang di Bekasi Dianiaya Oknum Debt Collector, Sempat Diculik dan Disekap

Epri berharap tindakannya mengusir debt collector ini dapat memberikan efek jera kepada para penagih utang untuk tak lagi berlaku arogan, bahkan melakukan perampasan kendaraan di mana pun, khususnya di wilayah RW 010 Semper Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Peracik Sekaligus Pengedar Tembakau Sintetis di Depok

Polisi Tangkap Peracik Sekaligus Pengedar Tembakau Sintetis di Depok

Megapolitan
Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Cara Pelukis Jalanan di Blok M Melepas Penat, Berpuisi Saat Hilang Inspirasi

Megapolitan
Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Rumah Subsidi Jokowi Jauh dan Minim Angkutan Umum, Penghuni Tak Pulang Setiap Hari

Megapolitan
Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Musisi Virgoun Ditangkap Polisi Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Beli Rubicon Saksi Bisu Penganiayaan oleh Mario Dandy, Pemenang Lelang: Semoga Lebih Berguna

Megapolitan
Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Motornya Dijual di Facebook, Korban Begal di Citayam Datangi Rumah Pelaku

Megapolitan
Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Remaja yang Dipukul Pakai Balok Hingga Tewas di Kalideres Sempat Dirawat di RS

Megapolitan
Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Eks Pengelola Akui Kesalahan karena Tak Pernah Laporkan Penjarahan di Rusun Marunda

Megapolitan
Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Gangguan Server PDN, Imigrasi Belum Bisa Layani Pembuatan Paspor Sehari Jadi

Megapolitan
Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Kejari Telah Serahkan Rubicon Mario Dandy kepada Pemenang Lelang

Megapolitan
Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Kajari Jaksel: Hasil Lelang Rubicon Mario Dandy Akan Diserahkan Seluruhnya untuk Korban

Megapolitan
Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Gara-gara Buang Air Kecil Sembarangan, Pemuda di Pondok Aren Dikeroyok Sampai Babak Belur

Megapolitan
Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com