JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, Dwi Cahyono mewanti-wanti pemilik usaha konfeksi di kawasan tersebut tidak membuang limbah konfeksi secara sembarangan.
Dwi mengungkapkan, ada salah satu RW di Kelurahan Kali Anyar yang saluran airnya tercemar endapan cairan pewarna pakaian imbas limbah konfeksi.
"Saya harap pemilik bisa memperhatikan limbah ya," ucap dia saat diwawancarai, Sabtu (15/6/2024).
Untuk mencegah pencemaran lingkungan, kata Dwi, pemilik konfeksi hendaknya membuat sistem pembuangan limbah khusus yang tidak terhubung langsung dengan saluran air.
"Bisa membuat pembuangan limbah sendiri ya sesuai dengan aturannya," kata dia.
Terpisah, salah satu pemilik usaha konfeksi di Kelurahan Kali Anyar bernama Dede mengungkapkan bahwa sampah limbah konfeksi miliknya dibuang melalui tukang angkut sampah.
Baca juga: Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan
"Biasanya ada tukang sampah yang ambil, saya bayar," kata Dede.
Dede mengatakan, usaha konfeksi yang ia kelola tidak menghasilkan limbah pewarna pakaian, melainkan hanya bekas potongan bahan. Sebab, Dede hanya mengelola jasa jahit baju tanpa mengerjakan pewarnaan.
Setelah diangkut oleh tukang sampah, limbah bekas potongan bahan tersebut bakal didaur ulang.
"Mereka (tukang sampah) bisa pilih-pilih, ada yang jadi boneka atau keset," tutur dia.
Adapun kawasan Kali Anyar merupakan salah satu kampung pengrajin konfeksi dengan jumlah produksi paling banyak di Jakarta. Selain penduduk asli, pekerjaan ini juga dilirik putra-putri daerah lain untuk jadi buruh konfeksi di kawasan ini.
Lurah Kali Anyar Dwi Cahyono menuturkan, separuh penduduk di kawasan ini terdiri dari buruh konfeksi perantuan.
"Hampir 50 persen masyarakat terdiri dari perantuan yang bekerja sebagai buruh konfeksi," jelas Dwi saat diwawancarai, Sabtu (15/6/2024).
Dwi mengatakan, rata-rata rumah konfeksi di kawasan ini memiliki tiga lantai. Jumlah pegawainya bermacam-macam, dari 10 hingga 20 orang bergantung pada kapasitas produksi.
Nantinya, produk konfeksi itu akan dijual ke Pasar Tanah Abang atau luar Jakarta.
"Pemilik konfeksi ini bekerja sama dengan swasta atau pemilik toko di Pasar Tanah Abang atau luar daerah," ujar Dwi.
Baca juga: Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.