Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kompas.com - 16/06/2024, 10:32 WIB
Rizky Syahrial,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung konfeksi di Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, ternyata sudah berdiri pada Zaman Kolonial Belanda.

Lurah Kali Anyar, Jakarta Barat, Dwi Cahyono mengatakan, dulunya konfeksi ini diciptakan oleh etnis Tionghoa pada perkiraan abad ke-18.

"Karena pemilik tuan tanah saat itu ada tiga etnis saja, Tionghoa, Belanda, dan Timur Tengah," ucap dia saat diwawancarai, Sabtu (15/6/2024).

Konfeksi itu untuk membuat seragam Pemerintah Hindia Belanda serta sekolah-sekolah.

Baca juga: Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

"Jadi pembuatannya khusus untuk seragam pemerintahan dan sekolah kolonial," jelas dia.

Hingga kini, usaha konfeksi itu berkembang pesat. Baju-baju yang diproduksi di Kali Anyar dijual, salah satunya, di Pasar Tanah Abang.

"Jadi kebanyakan dari kami yang memproduksi paket baju yang sudah jadi ke Pasar Tanah Abang," terang dia.

Ada beberapa model baju produksi Kali Anyar yang ia ketahui, baju kaos berkerah, baju gamis, dan baju muslim lainnya.

Bahkan, ia pernah mendatangi salah satu pabrik rumahan yang memproduksi baju kaos berkerah milik Polo.

"Lisensinya Polo, tapi kaosnya buatan industri di rumah warga kami," terang dia.

Baca juga: Mampir ke Kampung Randukurung, Kampung Pembuat Tusuk Sate

Dwi mengatakan, dari Tanah Abang, baju-baju itu bisa diekspor hingga ke negara-negara Timur Tengah.

"Dari Tanah Abang bisa diekspor ke Asia Tenggara bahkan Timur Tengah," jelas Dwi.

Dwi menuturkan, pengusaha konfeksi di sini hanya mengerjakan bagian produksi saja. Bahan baku maupun penjualan ditanggung oleh swasta.

Biasanya, produksi di sini mencapai ratusan bahkan ribuan potong baju.

"Ada juga yang melayani pesanan untuk luar daerah dan juga dalam daerah (Pasar Tanah Abang)," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Sesuai Namanya sebagai Seni Jalanan, Grafiti Selalu Ada di Tembok Publik

Megapolitan
Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Panik Saat Kebakaran di Revo Town Bekasi, Satu Orang Lompat dari Lantai Dua

Megapolitan
4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

4 Lantai Revo Town Bekasi Hangus Terbakar

Megapolitan
Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Revo Town Bekasi Kebakaran, Api Berasal dari Kompor Portabel Rumah Makan

Megapolitan
Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Jalan Jenderal Sudirman Depan GBK Steril Jelang Jakarta Marathon

Megapolitan
Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Rusunawa Marunda Dijarah, Ahok: Ini Mengulangi Kejadian Dulu

Megapolitan
Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Ditanya Soal Kaesang Bakal Maju Pilkada Jakarta, Ahok: Enggak Ada Etika Saya Nilai Seseorang

Megapolitan
Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Bukan Lagi Ibu Kota, Jakarta Diharapkan Bisa Terus Lestarikan Destinasi Pariwisata

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 23 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Ada Jakarta Marathon, Sepanjang Ruas Jalan Jenderal Sudirman Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Megapolitan
Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya 'Ngikut'

Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya "Ngikut"

Megapolitan
Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Perayaan HUT Jakarta di Monas Bak Magnet Bagi Ribuan Warga

Megapolitan
Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Ada Kebakaran di Revo Town, Stasiun LRT Bekasi Barat Tetap Layani Penumpang

Megapolitan
HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

HUT Jakarta, Warga Asyik Goyang Diiringi Orkes Dangdut di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com