Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sudah Berubah, Masih Membara, tapi Sulit Maju di Pilkada Jakarta

Kompas.com - 23/06/2024, 07:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat untuk membangun DKI Jakarta masih membara di dalam diri Basuki Tjahaja Purnama atau yang populer disapa Ahok.

Hasrat untuk menjadi pemimpin yang melayani dan bekerja untuk rakyat pun masih sama seperti saat ia mendampingi Joko Widodo maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 silam,

"Karena saya ingin kepemimpinan saya itu menjadi etalase, bahwa pemimpin itu harus melayani, bukan dilayani," ujar Ahok dalam acara Ask Ahok Anything (A3) di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).

Di depan sekitar 350 orang yang hadir di dalam acara tanya jawab terbuka itu, Ahok sekaligus meyakinkan bahwa ia bukanlah Ahok yang dulu lagi.

Bukan lagi sosok tempramental alias bersumbu pendek, ia menyebut dirinya kini bak seorang diplomat.

Baca juga: Ahok: Secara Teori Saya Sulit Maju di Pilkada Jakarta Lagi

"Dulu, kalau orang bilang ini whisky padahal air, saya bisa berdebat mati-matian sama dia. Sekarang sudah enggak. 'Oh iya maaf Pak. Mungkin lidah kita beda'," ujar Ahok.

"Jadi, sekarang saya lebih diplomat lah ya. Tetapi bukan bohong, karena saya akan tetap menyampaikan kebenaran," lanjut eks Komisaris Utama Pertamina itu.

Perubahan itu diakui bersumber dari dua tahunnya "berkuliah" di Rumah Tahanan Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok. Ahok menjadi lebih mengenal diri sendiri sehingga mampu mengendalikan tutur dan sikap.

Apalagi, tanpa bermaksud mengagungkan suku tertentu, lanjut Ahok, sang istri adalah orang Jawa yang halus. Sedikit banyak, hal itu berpengaruh pada dirinya.

Baca juga: Ahok Sentil Kualitas ASN: Kalau Bapaknya Enggak Beres, Anaknya Ngikut

Perubahan ke arah lebih baik ini pula yang membuatnya jauh lebih siap apabila harus mengemban tugas sebagai orang nomor satu di Jakarta.

"Kalau saya dikasih kesempatan lagi (untuk menjadi Gubernur Jakarta), saya akan jauh lebih siap," ujar Ahok disambut tepuk tangan dan sorak sorai.

Tetapi, realitas politik saat ini menempatkan Ahok pada posisi sulit untuk kembali berlaga di Pilkada Jakarta.

Penonton acara A3 sontak kecewa dengan pernyataan Ahok ini. Mereka spontan berkata, "yaaah...".

Baca juga: Ahok: Sekarang Saya Lebih Siap Jadi Gubernur

Setidaknya terdapat dua hal yang membuat Ahok berada dalam posisi sulit ini. Pertama, partai politik tempat Ahok bernaung tidak se-powerfull dahulu.

"Partai saya cuma 15-16 kursi sekarang ya. Kalau dulu 25. Padahal PDI-P menurut saya partai dengan sistem terbaik, tetapi selalu didiskreditkan," lanjut Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com