Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Kompas.com - 28/06/2024, 05:55 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia yang tinggal di Kamboja menjadi dalang penipuan subscribe dan like video di Youtube. 

"Hasil penyelidikan, diduga D adalah otaknya. Tersangka D merupakan WNI yg tinggal di Kamboja," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Safri, kepada awak media pada Kamis (27/6/2024).

Dalam kasus ini, korban ditawarkan pekerjaan untuk like dan subscribe video serta akun di Youtube dengan bayaran Rp 31.000. Namun, korban harus memberi deposit dulu sebelum mengerjakan tugas itu. Kerugian korban dalam kasus ini mencapai Rp 806 juta. 

Baca juga: Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Terungkapnya sosok D bermula dari penangkapan dua kaki tangan D di Indonesia, yaitu EO (47) dan SM (29).

Mereka berdua ditangkap di Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (25/6/2024).

Melalui EO dan SM, polisi akhirnya mendapatkan informasi terkait otak di balik penipuan yang mereka lakukan. Polisi menduga, ia adalah D, seorang WNI yang berdomisili di Kamboja dan merupakan kawan lama EO.

"Setelah dilakukan interogasi dan penggeledahan terhadap kedua tersangka didapatkan barang bukti berupa 2 (dua) unit handphone," ujar Ade dalam keterangannya.

Baca juga: Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Melalui EO, D melancarkan aksinya. EO diberikan imbalan sejumlah uang oleh D untuk menyiapkan handphone baru dan beberapa rekening baru untuk dikirim ke Kamboja. EO mendapatkan imbalan sebesar Rp 1,5 juta untuk setiap rekening yang berhasil ia dapatkan.

Sementara SM ditugaskan oleh EO untuk mencari orang-orang yang bersedia memberikan data mereka untuk membuka nomor rekening yang baru. SM diberi imbalan sebesar Rp. 500.000 untuk setiap rekening yang berhasil ia buka.

EO dan SM akhirnya ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Sementara itu, polisi akan segera memburu D atas kejahatan ini.

"Terkait otak dari rangkaian penipuan sedang didalami apakah Tersangka D atau ada keterlibatan pihak lainnya. D sedang kami cari," tambah Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com