Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Kompas.com - 27/06/2024, 20:54 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Wilayah 2 Jakarta Selatan Jumadi mengeklaim, sistem PPDB online efektif untuk mencegah adanya "siswa titipan". Sebab, semua prosedur dilakukan secara daring.

"Sistem (PPDB) online sangat efektif, memudahkan, serta efisien. Dengan sistem yang efisien, tidak akan membuat ada 'siswa titipan'," ujar Jumadi saat ditemui di SMAN 70 Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Jumadi juga mengatakan, sistem zonasi PPDB mencegah masyarakat sengaja berpindah tempat tinggal ke lokasi yang dekat dengan sekolah tujuan.

Pasalnya, sistem ini mewajibkan calon siswa bertempat tinggal minimal satu tahun sebelum mendaftar PPDB jalur zonasi di sekolah yang dekat dengan rumah.

Baca juga: Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

"Karena dulu disinyalir, ketika tidak ada regulasi kaya gitu, ada yang tiga bulan, satu bulan, itu kan jadinya orang berbondong-bondong gara-gara nyari sekolah terdekat dari zonasi, padahal tidak punya hak," tambah Jumadi.

Lebih lanjut, Jumadi menyebut, pihaknya telah menerima 1.878 aduan terkait PPDB Jakarta. Dari jumlah tersebut, 800 di antaranya berkaitan dengan masalah dokumen kependudukan.

"Sebagai contoh, ketika dia bisa membuktikan dan membawa dokumen yang menunjukkan hubungan keluarga dia, maka dia bisa ikut jalur prestasi dan zonasi," tambah Jumadi.

Sebagai informasi, dalam Permendikbud 1 Tahun 2021, setiap jenjang pendidikan memiliki kuotanya tersendiri untuk jalur zonasi. Tingkat SD pada jalur zonasi memiliki kuota 70 persen, SMP dan SMA dengan kuota 50 persen.

Sementara jalur afirmasi paling sedikit 15 persen, dan maksimal 5 persen dari daya tampung sekolah untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com