Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Kompas.com - 29/06/2024, 17:32 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejarawan JJ Rizal menilai, pemerintah bertindak pilih kasih dalam memelihara bangunan-bangunan cagar budaya yang ada di Jakarta.

Hal ini disampaikan Rizal bercermin dari cagar budaya Gudang Timur Kasteel Batavia yang kondisinya tidak terawat dibandingkan beberapa bangunan cagar budaya di kawasan Kota Tua yang lokasinya masih berdekatan.

"Itu tandanya tebang pilih ya. Artinya keseriusan untuk situs ini kan sifafnya kawasan, harusnya dikonservasi sifatnya kawasan," ujar Rizal, Sabtu (29/6/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Gudang Timur Kasteel Batavia tampak tidak terawat, terlihat dari banyaknya tumbuhan liar dan akar tumbuhan yang menjalar di sisi luar dinding gedung.

Baca juga: Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Area tersebut pun lebih terlihat sebagai lahan parkir karena banyaknya mobil dan truk yang diparkir di sekitar bangunan bekas gudang logistik era VOC itu.

Rizal pun mewanti-wanti dampak yang dapat ditimbulkan dari banyaknya kendaraan berat diparkir di kawasan Gudang Timur.

"Kendaraan di sini kan bermasalah, dia kan berat ya. Jadi begitu dia dateng, goyang kan (gedung Gudang Timur). Ini bermasalah, ini gak boleh sama sekali," ujar Rizal.

Bila Gudang Timur Kasteel Batavia tampak memprihatinkan, kondisi beberapa bangunan cagar budaya di kawasa Kota Tua justru berbeda 180 derajat meksi hanya berjarak sekitar 1 kilometer.

Museum Sejarah Jakarta, misalnya, bangunannya tampak lebih terawat dan ramai dikunjungi masyarakat.

Baca juga: Situs Sejarah Sisa Gudang Timur Kasteel Batavia, Kini Memprihatinkan

Bergeser ke Jembatan Budaya Kali Besar, area tersebut juga lebih terawat, bahkan ada papan informasi yang menjelaskan sejarah jembatan tersebut.

Rizal mengingatkan, pemerintah semestinya memberikan perlakuan yang sama terhadap semua bangunan yang masuk kategori cagar budaya sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010.

Jika tidak, pemerintah dapat dikatakan telah melanggar ketentuan undang-undang.

"Kalau mereka enggak melakukan, ya mereka inkonstitusional," kata dia.

Gudang Timur Kasteel Batavia sendiri sudah berstatus sebagai cagar budaya sejak September 2018 lewat keputusan gubernur yang dikeluarkan oleh Gubenur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kalapas Cipinang Pastikan Tak Ada Keterlibatan Petugas Dalam Kasus 'Love Scamming'

Kalapas Cipinang Pastikan Tak Ada Keterlibatan Petugas Dalam Kasus "Love Scamming"

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Paruh Baya di Bogor Terungkap, Korban Dibunuh Pengamen yang Sakit Hati

Misteri Mayat Pria Paruh Baya di Bogor Terungkap, Korban Dibunuh Pengamen yang Sakit Hati

Megapolitan
Diduga Bunuh Diri, Pegawai Restoran Korea di Blok M Tewas Usai Lompat dari “Rooftop” Gedung

Diduga Bunuh Diri, Pegawai Restoran Korea di Blok M Tewas Usai Lompat dari “Rooftop” Gedung

Megapolitan
Dirikan Tenda di Depan Kantor UNHCR, Pengungsi: Kami Minta Keadilan dan Diberikan Hak sebagai Manusia

Dirikan Tenda di Depan Kantor UNHCR, Pengungsi: Kami Minta Keadilan dan Diberikan Hak sebagai Manusia

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang

Polisi Selidiki Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang

Megapolitan
Suami Bakar Istrinya Sendiri di Cipondoh Tangerang

Suami Bakar Istrinya Sendiri di Cipondoh Tangerang

Megapolitan
Pasar TU Bogor Kebakaran, Puluhan Kios Hangus Dilalap Api

Pasar TU Bogor Kebakaran, Puluhan Kios Hangus Dilalap Api

Megapolitan
Eks Pengelola Rusunawa Marunda Kini Ogah Komentari Kasus Penjarahan Aset, Pengamat: Itu Strategi

Eks Pengelola Rusunawa Marunda Kini Ogah Komentari Kasus Penjarahan Aset, Pengamat: Itu Strategi

Megapolitan
Kasus 'Love Scamming' di Lapas Cipinang, Kalapas: Pelaku Beli HP dari Warga Binaan Lain

Kasus "Love Scamming" di Lapas Cipinang, Kalapas: Pelaku Beli HP dari Warga Binaan Lain

Megapolitan
Dipicu Sakit Hati, Pengamen Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor

Dipicu Sakit Hati, Pengamen Bunuh Lansia di Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Pengamat Minta Eks Pengelola Rusunawa Marunda Bertanggung Jawab Soal Kasus Penjarahan Aset

Pengamat Minta Eks Pengelola Rusunawa Marunda Bertanggung Jawab Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Polisi Tangkap Seorang Pengamen Berkait Temuan Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor

Polisi Tangkap Seorang Pengamen Berkait Temuan Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Seorang Warga Hampir Pingsan Saat Pesta Rakyat HUT Bhayangkara di Monas

Seorang Warga Hampir Pingsan Saat Pesta Rakyat HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Monas Padat, Warga Hanya Dikasih Waktu 2 Jam di Pesta Rakyat HUT Bhayangkara

Monas Padat, Warga Hanya Dikasih Waktu 2 Jam di Pesta Rakyat HUT Bhayangkara

Megapolitan
Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor Ternyata Korban Pembunuhan

Jasad Pria Paruh Baya di Sungai Cidepit Bogor Ternyata Korban Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com