Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Kompas.com - 18/06/2024, 20:22 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Perantau dari Gunung Kidul, Yogyakarta, di Jakarta berhasil membantu pembangunan kampung halaman melalui Paguyuban Pelem Manunggal.

Hal tersebut disampaikan oleh Sugito (46) sebagai pengurus Paguyuban Pelem Manunggal. Para perantau tak mau sukses sendiri. Sugito mengatakan para anggota paguyuban mengumpulkan dana untuk pembangunan desa.

"Waktu itu anggota sampai 99 orang. Alhamdulillah zaman dulu bisa bangun kampung, bikin gapura, tiap gang itu bikin gapura biar seragam semuanya," ujar Sugito kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Dengan adanya paguyuban, ia dan kawan-kawannya dapat membantu menyalurkan dana pembangunan kepada desa, misalnya membangun mesjid, renovasi mesjid, atau gapura.

"Itu yang pertama yang buka dana untuk bikin masjid justru dari temen-temen (paguyuban). Awal bukanya justru di sini," tambah Sugito.

Sugito adalah pedagang kaki lima di Jakarta Selatan. Ia adalah satu dari lima inisiator awal Paguyuban Pelem Manunggal pada tahun 1990. Ia merasa cukup beruntung dengan paguyuban yang telah ia inisiasi untuk membantu desa.

"Karena kan, contoh kemarin, mau bikin pasang keramik dinding umpamanya, itu sekian meter. Nah, dilelang saja. Pada sadar. 'Ini mau pasang dinding sekian meter, per meter harganya sekian'. Itu orang yang punya rezeki pada mau. Cepat jadinya malah," ujar Sugito.

Baca juga: Cerita Pedagang Siomay Rangkul Sesama Perantau di Jakarta untuk Berkurban di Kampung Halaman

Selain melakukan pembangunan fisik di desa, paguyuban juga membantu warga desa untuk terbiasa melakukan kurban setiap Idul Adha.

"Sistemnya itu setiap tahun kirim hewan dua atau tiga ekor. Setelah itu, orang-orang yang di kampung itu tertarik," tambah Sugito.

Hingga kini, Paguyuban Pelem Manunggal masih aktif untuk menyalurkan bantuan kepada desa. Hanya saja, kini anggotanya semakin sedikit karena beberapa ada yang telah tiada. Sementara para anak muda dari Gunung Kidul memilih membuat paguyuban 'muda'nya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com