Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Inspektorat Kita Gampang Disogok

Kompas.com - 09/05/2014, 10:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding adanya praktik penyelewengan jumlah pegawai harian lepas (PHL) di Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Ini sebab, pada tahun lalu, jumlah PHL hanya 3.000 orang, sementara pada tahun ini mencapai 10.721 pegawai.

Basuki menengarai, kasus tersebut kerap terjadi pada Pemprov DKI, dan dilakukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI. Kendati demikian, indikasi tindak pidana korupsi itu tidak dapat dicegah oleh Inspektorat DKI.

"Tapi susah, inspektorat kita kan gampang disogok," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Ia menuding, Inspektorat bekerja sama dengan SKPD apabila ada tindak penyalahgunaan anggaran.

Lonjakan jumlah PHL di Dinas Kebersihan, kata dia, karena ada upaya mendulang keuntungan dari gaji pegawai lepas. Pekerja yang seharusnya dibayar berjumlah sekitar 3.000 PHL, kemudian DKI harus membayar untuk 10.721 pegawai.

Sejak Desember 2013 lalu, DKI tidak memperpanjang kontrak kerja sama dengan swasta dalam hal pengangkutan sampah. Oleh karena itu, para PHL swasta pun dialihkan kepada DKI. Pembayaran honor mereka sesuai dengan nilai upah minimum provinsi (UMP) dan melalui direct banking Bank DKI.

"Jangan-jangan semua pegawai yang sudah direkrut, sudah digaji dari Januari-Mei. Lihat saja, saya mau cocokkan nanti, jangan main politik," kata Basuki.

Seorang perwakilan swasta yang turut hadir dalam rapat tersebut, Direktur PT Samhana Indah Jack Monang Napitupulu, mengatakan, sebuah kota hanya memerlukan sekitar 834 petugas kebersihan. Terlebih, saat ia mengatakan pegawainya tidak diterima Dinas Kebersihan DKI, padahal sudah 30 tahun lebih bekerja sebagai petugas kebersihan.

Mendengar itu, Basuki pun meminta semua pegawai yang baru direkrut untuk dicoret, dan memprioritaskan pegawai lama. "Nanti lihat kinerjanya bagaimana. Kalau swasta memang kerjanya tidak benar, ya kita kerjain. Pegawai lama kita tahan dulu dan (pegawai) yang baru harus dicoret," tegas dia.

Kebingungan pria yang akrab disapa Ahok itu bertambah ketika mengetahui banyaknya jumlah PHL DKI berbanding terbalik dengan kebersihan kota. Seharusnya, dengan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi, dia sudah tidak lagi menerima keluhan warga melalui telepon genggamnya terkait sampah yang tercecer.

Ia menugaskan beberapa pejabat Dinas Kebersihan yang mengikuti rapat tersebut untuk berkoordinasi dan membagi tanggung jawab di setiap wilayah. Basuki menugaskan Dinas Kebersihan mengumpulkan kontak dan identitas PHL yang dimiliki. Oleh karena itu, nantinya PHL itu akan bertanggung jawab atas sampah yang berserakan di setiap jalan.

Di samping itu, ia juga meminta Dinas Kebersihan DKI untuk mendata waktu PHL mengumpulkan sampah dan lokasi PHL membuang sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com