"Enggak apa-apa, beliau saya anggap sebagai ayah yang sedang marahi saya. Sebagai ayah, enggak apa-apa," kata perempuan yang akrab disapa Tyas itu, di Balaikota Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Sebelumnya diberitakan, Basuki kembali menggebrak meja dalam pertemuan dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Selama lebih kurang dua jam, Basuki terus meluapkan emosinya akibat laporan data pegawai harian lepas (PHL) yang tidak valid. Saat itu, Tyas yang duduk di samping Basuki hanya menunduk.
Tyas mengatakan, dia berjanji mengecek data-data para PHL. Dalam pertemuan itu, lanjut Tyas, data yang dimilikinya belum dirapikan. Dia perlu mengecek kembali jumlah PHL yang dimiliki DKI.
Kepada Basuki, dia berjanji melaporkan data itu pada 22 Mei 2014 mendatang. Data itu, lanjut Tyas, akan dilengkapi dengan pemaparan tentang tanggung jawab tiap-tiap PHL.
"Ribuan PHL itu sudah diinventarisasi dan nanti sudah lengkap, akan bertanggung jawab di jalan mana saja," kata Tyas.
Kemarahan Basuki itu meluap dalam rapat dengan agenda evaluasi kontrak Dinas Kebersihan dan Usulan Kontrak Berbasis Kinerja. Awalnya, Basuki mempertanyakan jumlah PHL yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan DKI.
Basuki mengatakan, berdasarkan data di inspektorat, saat ini ada 3.000 PHL DKI. Namun, hingga kini, ia tidak pernah mendapat data secara jelas dari Dinas Kebersihan DKI.
Saat pertama menjadi wakil gubernur, kata dia, pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta melaporkan bahwa di DKI terdapat 2.500 PHL. Kemudian, angka itu terus berubah hingga ia telah menjabat sebagai wagub selama lebih kurang 1,5 tahun.
"Loh kok tiba-tiba sudah ditotal ada 10.721 PHL yang sudah dibuatkan rekening banknya, tetapi ternyata masih ada nama PHL yang tercecer. Saya tanya, jawabnya tidak jelas," kata Basuki dengan nada yang semakin tinggi, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.