Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Wali Kota Depok soal Tuduhan Mobilnya Tabrak Motor

Kompas.com - 20/05/2014, 08:16 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail membantah kalau mobil dinasnya disebut menabrak sepeda motor Yamaha Vega B 6200 ELW yang dikendarai Tasma Rosyid (44), seorang buruh bangunan, warga Kampung Sidamukti, Cilodong, Depok, yang kini menderita luka serius di dada dan kaki kirinya.

Nur Mahmudi menjelaskan bahwa kendaraan yang ditumpanginyalah yang disenggol atau ditabrak sepeda motor yang ditumpangi Tasma.

"Posisi dia seharusnya ngerem di belakang angkot yang berhenti. Tapi justru yang dia lakukan bukan berhenti. Dia langsung coba pindah ke sisi kanan. Saat pindah ke sisi kanan, dia menyenggol mobil yang kita pakai," papar Nur Mahmudi kepada wartawan di Balai Kota Depok, Senin (19/5/2014).

Nur Mahmudi menjelaskan, peristiwa yang terjadi pada Senin (12/5/2014) lalu di Jalan Keadilan, Pancoran Mas, Depok, lebih disebabkan karena kesalahan pengendara motor karena menghindari angkot yang berhenti di depannya.

"Saat itu, kami menerima Tim Evaluasi Penilaian tentang kinerja kelurahan dari Provinsi yang sedang mengevaluasi kelurahan Rangkapan Jayabaru. Sehingga kami dalam rangkaian kendaraan, yakni patwal, mobil wali kota, lalu mobil penilai Propinsi dan Dishub. Ini adalah rangkaian resmi dalam rangka evaluasai kinerja pemerintahan kelurahan," katanya.

Nur Mahmudi menjelaskan, di dalam mobilnya ia bersama salah satu Ketua Tim Penilai.

"Pada satu saat di lokasi tertentu, di mana Patwal senantiasa berikan isyarat dengan sirinenya, namun tiba-tiba ada seseorang yang mengendarai sepeda motor menghindari angkot yang sedang berhenti. Dia tidak menyadari atau seperti apa, saya tidak tahu. Tapi posisi dia seharusnya ngerem di belakang angkot, tapi justru yang dia lakukan bukan berhenti, namun langsungg coba pindah ke sisi kanan," ujarnya.

Saat pindah ke sisi kanan itulah, kata Nur Mahmudi, sang pengendara sepeda motor menyenggol mobil dinasnya.

"Dia coba menghindar angkot yang berhenti, dan pindah kekanan sehingga menyenggol mobil kita. Itu yang terjadi sebenarnya. Penyebabnya karena dia menghindar angkot," kata Nur Mahmudi.

Tasma Rosyid, seorang buruh bangunan, mengaku ditabrak mobil dinas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, Senin (12/5/2014) lalu. Saat kejadian Tasma mengendarai sepeda motor Yamaha Vega miliknya. Akibat kejadian itu, Tasma menderita luka-luka, di antaranya tiga jari kaki kirinya yakni jari telunjuk, jari tengah dan jari manis, patah, serta 2 ruas tulang iga depannya juga patah, dan sekujur badannya memar-memar. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com