Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paling Diminati, Transjakarta Blok M-Kota Lebih Dulu Pakai "E-Ticketing"

Kompas.com - 17/07/2014, 16:35 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai pertengahan Agustus 2014, PT Transjakarta akan menerapkan sistem pembayaran menggunakan tiket elektronik (e-ticketing).

Sistem baru itu rencananya diberlakukan mulai 11 Agustus mendatang, yang difokuskan pada semua halte di Koridor I yang melayani rute Blok M-Jakarta Kota.

"Ya tanggal 11 Agustus itu kami akan seragamkan sistem pembayaran menjadi e-ticketing, tidak pakai tiket kertas lagi. Ini untuk semua halte di Koridor I dulu karena memang penumpang paling banyak di sana," ujar Kepala Humas PT Transjakarta Sri Ulina Pinem, Kamis (17/7/2014).

Pada Koridor I, baru Selter Blok M dan Selter Jakarta Kota yang menerapkan sistem e-ticketing. Adapun di koridor tersebut secara total terdapat 18 selter. Sementara itu, selebihnya masih dalam tahap pengembangan maintenance.

Adapun maintenance yang dimaksud antara lain pengadaan alat top up tunai dan persediaan e-card.

Dalam menyediakan kartu, PT Transjakarta bekerja sama dengan enam bank, yaitu Bank DKI, Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mega.

Sri mengatakan, untuk mendapatkan e-card, pengguna dapat membeli di setiap selter transjakarta. Harga perdana e-card terbagi dalam dua kategori, yaitu Rp 20.000 dan Rp 50.000, dengan isi saldo sesuai nominal harga perdana tersebut.

"Kami akan minta para pengguna agar beralih ke e-card. Untuk memiliki e-card, tidak perlu menjadi nasabah, isi ke ATM atau ke teller bank. Kami berikan kenyamanan pengguna transjakarta dengan menyediakan alat top up tunai di setiap selter. Tujuannya meningkatkan pelayanan kita agar lebih tertib," ucap Sri kepada Kompas.com.

Sebagai informasi, 18 selter pada koridor I (Blok M-Jakarta Kota) adalah Blok M, Masjid Agung, Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno, Polda Metro Jaya, Bendungan Hilir, Karet, Setiabudi, Dukuh Atas I, Tosari, Bundaran HI (ditutup sementara), Sarinah, Bank Indonesia, Monas, Sentral Harmoni, Sawah Besar, Olimo, Glodok, dan Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com