Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

#MH17 Jatuh, Banyak Calon Penumpang Malaysia Airlines Batalkan Tiket 

Kompas.com - 18/07/2014, 20:48 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah calon penumpang Malaysia Airlines (MAS) membatalkan jadwal penerbangannya setelah mendengar tragedi jatuhnya pesawat MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur di daerah dekat perbatasan Ukraina-Rusia, Kamis (17/7/2014).

Tragedi ini merupakan yang kali kedua. Sebelumnya, pesawat MH730 hilang dari peredaran dalam perjalanannya menuju Shanghai dari Kuala Lumpur. Ketakutan akan kejadian serupa terulang kembali menjadi alasan pembatalan tersebut.

"Saya penakut aja. Selain itu, orangtua juga enggak ngizinin biar kata mereka (MAS), jalur penerbangannya sudah ganti," kata Eka, salah seorang calon penumpang yang membatalkan pembelian tiketnya di kantor MAS, Jumat (18/7/2014).

Sedianya, Eka akan berlibur ke salah satu negara di Eropa dengan menggunakan MAS. Akan tetapi, setelah tragedi ini, ia pun berencana mencari maskapai penerbangan lain.

Hal serupa juga dilakukan oleh Tatik yang datang ke kantor MAS bersama anaknya. Ia membatalkan empat tiket pesawat ke Amsterdam. Rencananya, Tatik sekeluarga hendak menghadiri acara keluarga di Amsterdam.

"Anak saya begitu dengar kejadian itu takut sekali. Apalagi nanti kita pulang ke Indonesia-nya, berangkat dari Amsterdam. Sama (seperti rute MH17)," kata seorang ibu yang enggan disebutkan namanya.

Para front officer MAS pun tampak tak henti-hentinya menghadapi pertanyaan dari calon penumpang mengenai insiden MH17 tersebut.

"Kejadian pertama, kami masih bisa bilang aman, tapi kejadian kedua ini, kami sudah enggak bisa ngomong apa-apa lagi," kata salah seorang petugas Malaysia Airlines.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com