Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Aksi Penjahat Menjelang Lebaran

Kompas.com - 23/07/2014, 23:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta pada Selasa (22/7) mulai lengang meski di pasar-pasar tetap saja ramai. Maklum saja, sekolah-sekolah sudah mulai libur Lebaran dan sebagian pekerja telah cuti untuk persiapan mudik ke kampung halaman.

Kelengangan Ibu Kota dan kawasan sekitarnya dibaca sebagai peluang ”bagus” bagi penjahat untuk beraksi. Sepekan terakhir telah terjadi beberapa kali pencurian dengan kekerasan, termasuk penodongan, penjambretan, dan perampokan.

Terhitung sejak Sabtu (19/7) hingga Selasa kemarin, telah terjadi 4-5 kali pencurian dengan kekerasan di Depok, Jakarta Barat, Tangerang, dan Jakarta Selatan.

Selasa pagi sekitar pukul 05.30, lima pria yang datang dengan mobil Toyota Kijang kapsul menyergap Hasan Basri (42), petugas keamanan di tempat kerjanya di salah satu rumah di Jalan Jaya Mandala 1, Menteng Dalam, Tebet. Tempat kejadian perkara hanya berjarak kurang dari 500 meter dari Jalan Gatot Subroto, dekat dengan kawasan Tugu Pancoran.

Laki-laki warga Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, itu diikat pelaku. Kemudian perampok meminta penghuni rumah, yaitu dua laki-laki warga negara Australia, Jeffri (57) dan James Parker (53), untuk segera menyerahkan uang serta barang berharga milik korban.

Perampok melukai kaki kanan Jeffri dan memukul pelipis kanan James dengan senjata api. Mereka lalu menggasak Rp 4 juta uang tunai, 3 telepon seluler, cincin, dan dua tas berisi berbagai dokumen.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tebet Inspektur Satu Budi Setiyono mengatakan, sasaran perampokan pagi hari itu adalah rumah sekaligus kantor yang dikelola kedua korban yang bergerak di bidang desain konsep bangunan. ”Di rumah itu, dari keterangan yang kami dapat, biasanya ada 20 karyawan. Kami masih mendalami kasus ini dan mengejar pelaku,” kata Budi.

Kedua korban sempat dirawat di RS Medistra, tetapi sudah bisa kembali ke rumah pada siang kemarin.

Di Tangerang, tim Buser Reserse Kriminal Polres Tangerang Kota menangkap tiga dari empat tersangka spesialis pencuri rumah kosong. Dua di antaranya, ISN (38) dan JMN (51), ditembak pada kaki karena melawan petugas. Sementara rekan mereka, SHD (41), menyerah tanpa perlawanan. Polisi masih memburu IY, tersangka lainnya.

”Tersangka ini merupakan anggota komplotan yang sering mengincar rumah kosong yang ditinggal pemiliknya,” kata Kepala Polres Tangerang Komisaris Besar Riad.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat telah memperingatkan warga agar berhati-hati. Ketika kondisi di sekitar permukiman sepi akibat ditinggal mudik sebagian penghuninya, kerja sama dengan petugas keamanan dan aparat pemerintahan setempat wajib dilakukan. (PIN/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

DPC Gerindra Serahkan 7 Nama Bakal Calon Wali Kota Bogor ke DPD

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai Swasta: Curiga Uangnya Dipakai Lagi oleh Negara

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Fakta-fakta Penemuan Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren: Korban Sempat Pamit Beli Kopi dan Ponselnya Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com