Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Penjualan Solar di Malam Hari Persulit Angkutan Umum

Kompas.com - 07/08/2014, 08:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peraturan mengenai penjualan solar bersubsidi yang tidak boleh dilakukan pada malam hari dinilai menyulitkan angkutan umum. Sebab, selama ini angkutan selalu mengisi bahan bakar pada malam hari sebelum kembali ke pool.

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam menjelaskan, kebiasaan bertujuan agar esok harinya angkutan umum tersebut bisa langsung beroperasi.

"Kalau membeli BBM pada pukul 08.00-18.00 WIB, tidak mungkin dilakukan. Sebab pada jam tersebut merupakan waktu sibuk untuk pelayanan angkutan penumpang," kata Edi, di Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Karena itu, Edi meminta pemerintah memberi dispensasi pembatasan penjualan solar bersubsidi bagi kendaraan angkutan umum. Apalagi ia menilai penjualan BBM bersubsidi jenis solar pada waktu malam hari itu menimbulkan kerancuan dan menyulitkan pengawasan.

"Bila memang menaikkan harga BBM, naikkan saja secara keseluruhan tanpa melihat waktu itu. Jadi akan lebih memudahkan pengawasannya," ujarnya.  

Peraturan mengenai jam operasional penjualan solar bersubsidi merupakan bagian dari peraturan pembatasan penjualan solar bersubsidi yang diterapkan pemerintah per 1 Agustus 2014.

Aturan tersebut berlaku di empat pulau besar, yakni di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. SPBU-SPBU Pertamina di 4 pulau tersebut hanya boleh melayani penjualan solar bersubsidi pada pukul 08.00-18.00 (siang hari), dan tidak diperbolehkan menjualnya pada malam hari (18.00-08.00).

Dengan demikian di luar waktu yang ditentukan tersebut SPBU Pertamina hanya boleh melayani penjualan solar non-subsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com