Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Terlalu Banyak Belajar, Anak Jadi Tak Kreatif

Kompas.com - 13/08/2014, 14:33 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan bahwa anak-anak sekolah tidak seharusnya terlalu dibebani dengan banyaknya mata pelajaran. Dia menilai, hal tersebut akan membuat anak-anak menjadi tidak kreatif.

Hal tersebut disampaikannnya menanggapi kurikukum 2013 yang memberikan porsi jam belajar yang lebih banyak. Selain berpotensi membuat anak-anak menjadi kurang kreatif, Ahok juga menganggap tamban porsi jam belajar bisa membuat anak-anak stres.

"Kurikulum 2013 saya enggak ngerti. Menurut saya, anak-anak itu jangan terlalu banyak belajar yang aneh-anehlah, nanti malah jadi tidak kreatif. Kalau menurut saya yang penting orang diajarinlah budi pekerti atau apa. Masa anak-anak masih kecil sudah kaya kuli, stres dia. Belum lagi pulang ada tugas lagi, belum lesnya lagi. Ini stresnya luar biasa," katanya, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Tak hanya itu, Ahok juga menganggap adanya tambahan porsi jam belajar akan membuat waktu bermain untuk anak-anak menjadi berkurang. Ia menilai, seharusnya para peserta didik memiliki waktu yang seimbang antara bermain dan belajar.

"Saya kira anak-anak kampung lebih baik. Bisa main ke taman, lihat burung. Sekarang anak-anak kampung enggak bisa main lagi, karena sekolah terus. Dulu saya masih bisa masuk hutan, jerat burung, mancing ikan, atau nangkap ikan," ujar pria kelahiran Belitung itu.

Sebelumnya diberitakan, untuk menyesuaikan kurikulum 2013 yang berisi materi pelajaran yang lebih banyak, dalam waktu dekat seluruh sekolah-sekolah di Jakarta, baik SD, SMP, maupun SMA akan kembali melakukan kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, dengan materi pelajaran yang lebih banyak, maka tidak akan mungkin apabila kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan Senin sampai Jumat.

"Kalau kita paksa sampai hari jumat, bisa-bisa pulang sampai jam 04.00 sore. Kalau yang sekolahnya dua shift, bisa-bisa yang shift kedua pulangnya jam 09.00 malam," kata Lasro, di Balaikota Jakarta, Jumat (8/8/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com