Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok yang Pernah Gagal Maju lewat Jalur Independen

Kompas.com - 10/09/2014, 14:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra M Taufik mengaku, sekitar tiga tahun lalu, tepatnya jelang perhelatan Pilkada DKI 2012, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mendatanginya. [Baca: "Ahok Tidak Akan Loyal Selama Partai Itu Melanggar Konstitusi"]

Menurut Taufik, Ahok yang ketika itu berstatus sebagai anggota Komisi II DPR RI melontarkan keinginannya untuk maju menjadi calon gubernur lewat jalur independen. Majunya Ahok melalui jalur independen, kata Taufik, disebabkan partainya, yakni Partai Golkar, telah memiliki calon sendiri, yakni Alex Noerdin. [Ahok: Tidak Jadi Gubernur, Gue Jadi Sopir Taksi Saja]

"Waktu itu dia datang ke rumah saya, diantar orang dari rumah makan Jepang di Plaza Indonesia. Dia ceritakan program yang mau dia lakukan dan minta dukungan, dia mau nyalon lewat independen. Saya bilang partai tidak mungkin dukung kalau nyalon-nya independen," kata Taufik saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Rabu (10/9/2014). [Baca: Ahok: Sekarang Saya "Concern" Beresi Jakarta, Selamat Tinggal]

Menurut Taufik, pada akhirnya, Ahok gagal maju melalui jalur independen karena tidak bisa mengumpulkan KTP warga.

Akhirnya, Gerindra yang ketika itu masih berstatus rekan koalisi PDI Perjuangan mengusulkan agar Ahok dipasangkan dengan calon gubernur PDI-P, Joko Widodo, yang saat itu menjadi Wali Kota Solo.

"Dia mau maju lewat jalur independen, tapi tidak berhasil. Dia mau menafikan partai? Ini fakta. Waktu dia mau nyalon gubernur dari independen, buktinya enggak bisa kan. Akhirnya, Gerindra yang nyalonin dia," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com