Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Ditipu Agen Artis, Ahmad Dhani Rugi Rp 9,8 Miliar

Kompas.com - 10/09/2014, 17:37 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Musisi Ahmad Dhani membuat laporan dugaan penipuan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya atas kerja samanya dengan Tommy Pratama, agen artis yang berencana mendatangkan band Metallica untuk konser di Indonesia.

Ahmad Dhani ditemani kuasa hukum dan investor dari Clock Works, yang juga bekerja sama untuk mendatangkan Metallica, mengaku sudah melakukan upaya damai dengan Tommy, tetapi belum ada tindakan serius hingga saat ini.

Dhani menyebut uangnya tidak kunjung dibayar sampai sekarang. "Dugaan penipuan ingin mengadakan konser Metallica dengan Tommy Pratama. Kami meminta Tommy membayar uang 836 juta dollar AS," kata Dhani, Rabu (10/9/2014).

Jumlah itu bila dikonversikan ke dalam rupiah mencapai sekitar Rp 9,8 triliun. "Metallica-nya enggak jadi datang. Saya awalnya pikir, kalau saya yang megang Metallica kan keren," ucapnya.

Namun, keterangan nominal itu berbeda dengan yang disampaikan pengacara Dhani, Yanuar Bagus Sasmito. "Ada bukti pembayaran ke Tommy Pratama dikirim dalam bentuk dollar, yakni 836 ribu dollar AS, pembayaran pada 2011," kata Yanuar sambil menunjukkan bukti pembayaran. Bila dikonversi ke rupiah jumlahnya Rp 9,8 miliar.

Salah satu investor, Tang, menjelaskan bahwa uang yang dibayarkan Ahmad Dhani itu sebagai tanda jadi atau uang muka mendatangkan Metallica ke Indonesia. Uang muka tersebut sebesar 30 persen dari total biaya.

Namun, setelah Tommy mengaku tidak bisa mengundang Metallica, mereka juga belum mendapatkan kejelasan dari kerja sama tersebut. Menanggapi hal itu, Ahmad Dhani melalui kuasa hukumnya bersepakat untuk membawa masalah tersebut ke ranah hukum.

Mengenai kasus yang sudah berlangsung sejak tahun 2011 ini, Tommy Pratama berjanji melunaskan uang tersebut.

"Kami inginnya bisa diselesaikan secara musyawarah. Kami ikuti, awalnya diminta kembalikan dalam bentuk rupiah, tetapi Tommy tidak bersedia," kata Yanuar. Tommy dituduh dengan dugaan penipuan, penggelapan, dan pemalsuan uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com