Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tudingan Fadli Zon Basi, Saya dari Dulu "Kutu Loncat"

Kompas.com - 10/09/2014, 18:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi santai pernyataan Fadli Zon yang menudingnya sebagai "kutu loncat".

Basuki menyadari bahwa dia memang "kutu loncat" atau gemar berpindah partai politik.

"Sudah basi. Dari dulu saya memang sudah 'kutu loncat' kok," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota Jakarta, Rabu (10/9/2014).

Ahok masuk dunia politik melalui Partai Indonesia Baru (PIB). Dari PIB, Ahok "meloncat" ke Partai Golkar yang kemudian membawanya ke DPR RI.

Pada tahun 2012, Ahok keluar dari Golkar untuk bergabung dengan Partai Gerindra yang mengusungnya sebagai calon wakil DKI untuk mendampingi cagub yang diusung PDI Perjuangan, Joko Widodo.

Pada Rabu (10/9/2014), Ahok memutuskan keluar dari Partai Gerindra setelah partai bentukan Prabowo Subianto itu mengusulkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD. [Baca: Ahok: Saya Sudah Resmi Keluar dari Gerindra]

Sesuai AD/ART partai politik, kader harus menaati seluruh keputusan partai. Jika kader tidak bisa menaati keputusan tersebut, maka ia harus keluar. Sebagai konsekuensi politik, Ahok memutuskan hengkang dari Gerindra.

Meski demikian, Ahok tetap menjabat sebagai wagub dan sebentar lagi akan dilantik sebagai gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden RI 2014-2019.

"Yang milih saya (jadi wagub) itu bukan DPRD, Bos. Suara PDI-P dengan Gerindra di DKI juga tidak sampai 50 persen untuk dimakzulkan. Jadi, tanggung jawab saya itu sama rakyat DKI," Ahok menegaskan.

Sekadar informasi, sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kecewa dengan pernyataan Basuki yang berencana mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Fadli menilai Ahok, sapaan akrab Basuki, sebagai politisi oportunis yang tidak mengerti etika. [Baca: Fadli Zon: Ahok Ngawur, Tak Beretika, "Kutu Loncat"]

"Ahok tidak beretika, tidak mengerti partai. Kontribusi dia di Gerindra kecil, dan orang akan menilai track record dia, ini bukti orang jadi 'kutu loncat'," ujar Fadli.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com