Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Anton Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung

Kompas.com - 12/09/2014, 18:56 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaur Humas Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Agus Minarno mengatakan bahwa Yufrianton atau Anton (29) ditemukan tergantung di kamar kosnya, di Kampung Pluis, Grogol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Ia ditemukan tergantung dengan seutas tali di kusen kamar mandinya, Jumat (12/9/2014).

 
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, tim Reskrim Polsek dan tim identifikasi Polres, menemukan beberapa luka sobek yang berdarah di bagian kepala sebelah kiri. Korban juga ditemukan dalam kondisi mata yang terpejam dengan lidah tak menjulur serta mengeluarkan sperma. 
 
"Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke RSCM untuk divisum untuk mengetahui penyebab kematiannya. Apakah benar karena gantung diri, atau yang lainnya," kata Agus, Jumat.
 
Luka yang terdapat di bagian kepala Anton juga masih dalam penyelidikan Polsek Kebayoran Lama. 
 
Agus mengatakan, jenazah Anton ditemukan pertama kali oleh temannya yang bernama Wahyu Ramadhani. Kepada penyidik, Wahyu mengatakan kalau ia masih sempat bertemu dengan Anton pada pukul 23.00 WIB.
 
Menurut Wahyu, saat itu Anton terlihat linglung dan mondar-mandir sambil membawa dua kantong plastik air mineral. Ia menambahkan, Anton juga sempat minta tolong temannya yang lain untuk mengantarnya ke daerah Cideng, Jakarta Pusat. Anton dan sang teman kembali pada pukul 00.30 WIB. 
 
"Sekitar jam 09.00 WIB, saksi bangun dan pergi ke kamar mandi. Dia melihat Anton sudah dalam keadaan tergantung dengan tali. Posisinya mengahadap ke dalam kamar mandi," kata Agus.
 
Karena ketakutan, Wahyu pun meminta tolong pada warga setempat dan melaporkannya ke Polsek Kebayoran Lama. Karena ketakutan, Wahyu langsung berlari minta tolong dan memberitahukan kepada warga setempat. Setelah itu mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kebayoran Lama. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com