Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Cinere Kini...

Kompas.com - 14/09/2014, 22:38 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com -  Danau yang berlokasi di Jalan Punak, Pangkalan Jati, Cinere, Depok menjadi lokasi memancing bagi sejumlah warga. Padahal di lokasi yang sering disebut Danau Pangkalan Jati itu, warga dilarang memancing.

Menurut penuturan Dimas (34), warga sekitar, dahulu danau itu tak seburuk sekarang. Danau yang berada di samping kanan Pura Hindu itu awalnya adalah taman wisata air. "Dulu tuh bersih danaunya, ada bebek-bebekan kayak di Ancol. Nanti keliling muterin danau. Sekarang mah ya lihat aja sendiri kotor," kata Dimas kepada Kompas.com, Minggu (14/9/2014).

Dimas mengatakan, sekitar 20 tahun lalu ia sering bermain ke danau itu bersama teman-temannya. Bahkan, di atas danau pernah berdiri gubuk seperti rumah panggung yang menjadi tempat singgah para pengunjung. Tempat itu ramai dikunjungi saat hari libur. Namun, kata dia, sekarang semua berubah menjadi tempat memancing. Tidak ada pula rumah panggung di atas air.

"Ya memang di sini sering banjir. Itu sih dari dulu banget. Sayang saja tempat wisata malah jadi kumuh gini," ungkap dia.

Dina (24) yang sering bepergian ke Cinere pun menyatakan hal serupa. Menurut Dina, saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar, ia selalu iri dengan wisata air di lokasi itu.  Ia mengaku pernah mengunjungi Ancol tetapi jarak antara Ancol dengan rumah dia cukup jauh. Keinginannya menikmati wisata air di Cinere pun hanya menjadi angan saja.

"Dulu selalu mau naik itu. Tapi enggak pernah jadi, eh pas benar-benar niat ke situ malah sudah jadi tempat mancing," kata Dina.

Dulu, kata dia, lokasi itu ramai dikunjungi orang sehingga membuat rasa penasaran tumbuh. Seiring berjalannya waktu, Dina menilai Cinere menjadi buruk karena danau yang kotor itu.

"Jadi jeleklah. Dulu kita enak lihatnya sudah kayak danau penghijauan lain. Sekarang hijau juga sih, tapi airnya. Kasihan Cinere jadi kotor," ujar dia terkekeh-kekeh.

Pantauan Kompas.com, air pada danau Cinere itu terlihat hijau dengan berbagai sampah dedaunan di dalamnya. Tumbuhan tidak terawat karena banyak yang layu, kering, dan cukup banyak daun menguning. Sampah daun pun berserakan di sekitar danau itu.

Di tepi danau terlihat beberapa orang tengah memancing. Mereka duduk di atas pembatas berbahan beton. Ebi (18), seorang yang sedang memancing, mengatakan, setiap sore ia selalu menyempatkan diri ke danau itu. Menurut Ebi, hobi memancing yang dimiliki perlu disalurkan.

"Ini kan mumpung ada tempat mancing. Ikannya lumayan kok. Kadang dapat tiga ekor," ucap dia sambil melempar pancingan.

Ia mengaku datang ke lokasi itu dan memancing sepuasnya tanpa dipungut biaya. Terkadang ia membawa serta temannya untuk memancing bersama. Meski tak banyak ikan yang didapat, menurut dia lokasi itu layak dijadikan tempat pemancingan.

Pemancing lain, Ari (20) mengaku diajak oleh temannya untuk memancing di lokasi itu. 

"Baru sekali kok. Saya juga baru tahu ada tulisan dilarang memancing," kata dia seraya bangun dan berniat pindah lokasi.

Ari mengungkapkan, dia baru mendatangi tempat itu hari ini. Berdasarkan pengakuannya, ia melihat imbauan dilarang memancing sejak siang hari. Namun, saat sore hari dirinya masih tampak tenang berada di lokasi itu. Hanya saja sesekali ia pindah posisi dari tepi kiri danau ke bagian tepi tengah danau. 

"Ya pokoknya diajak teman. Kalau dilarang tapi banyak juga yang mancing. Ya saya ikut saja," ucap dia.

Sementara itu, danau yang masih dalam kawasan Pangkalan Jati itu, menurut keamanan Kompleks TNI-AL Pangkalan Jati, Elfrid, para pemancing cukup sering diminta meninggalkan lokasi karena larangan memancing.

"Sudah sering diusir. Provost kadang ngusirin mereka. Itu di bagian belakang larangan tuh mereka lebih banyak," tunjuk dia di lokasi.

Ia pun menyatakan, saat diusir, mereka langsung meninggalkan lokasi. Akan tetapi, ketika provost tidak lagi terlihat di lokasi mereka kembali lagi. Keamanan provost ternyata tak sepenuhnya menjaga lokasi itu. Provost hanya datang jika ada keluhan warga yang melapor sekitar.

"Kalau sudah banyak orang mancing di sini, warga lapor nanti provost datang buat ngusirin mereka," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com