JAKARTA, KOMPAS.com - Tak semua orang beranggapan bahwa jalur contraflow Cawang Semanggi, adalah satu-satunya jalur penyelamat dari kemacetan. Ternyata, ada juga yang tak terpengaruh dengan kehadiran jalur ini.
"Kadang jalur ini membantu sih, tapi sebenarnya macetnya sih sama saja," kata Fika, salah seorang pengemudi kepada Kompas.com, Jumat (26/9/2014).
Hal senada juga disampaikan oleh pengguna lainnya, Rudy. "Jalur ini kadang menyusahkan juga, khususnya buat orang yang nggak mau masuk ke jalur ini," ujarnya.
Baik Fika maupun Rudy berpendapat, kemacetan panjang akan terjadi di daerah menuju pintu masuk atau pintu keluar jalur contraflow.
Meski tak terlalu berpengaruh untuk mereka, namun mereka juga ingin penghapusan jalur contraflow mendatangkan solusi lainnya.
"Kalau mau dihapus sih nggak papa juga. Nggak terlalu pengaruh juga. Tapi kalau benar ya tetap beri solusi biar kendaraan nggak numpuk," kata Rudy.
Hal ini dikatakannya, karena sebenarnya penghapusan jalur lawan arah ini tidak hanya berdampak pada penggunanya saja. Pengendara yang bukan pengguna jalur contraflow juga akan terkena dampaknya.
Ayu, seorang karyawati swasta di Sudirman, sehari-harinya tidak menggunakan jalur ini. "Kalau lewat jalur itu kejauhan muternya kalau mau ke kantor. Makanya lewat jalur biasa saja," ujar dia.
Meski demikian ia merasa juga akan terkena dampak negatif dari penutupan jalur ini. "Wah kalau jalur itu ditutup pasti numpuk (mobil, red) di satu jalur, jadi malah macet lebih parah lagi kaya dulu," kata Ayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.