Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis "ISIS" Jakarta, Tak Terganggu Situasi Timur Tengah

Kompas.com - 30/09/2014, 05:30 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Andea Risjad dan Amot Syamsuri Muda, adalah dua orang kreatif dibalik popularitas ISIS. Namun, ISIS yang mereka gawangi ini bukanlah kelompok teroris Timur Tengah yang ingin membentuk Negara Islam Irak dan Suriah.

Andrea dan Amot, panggilan akrabnya, mendirikan ISIS sebagai sebuah label busana siap pakai yang berbasis di Jakarta. Sebagai label busana, ISIS sudah berdiri sejak tahun 2010 lalu, jauh sebelum kelompok teroris ini mulai tenar. Nama ISIS dipilih karena melambangkan seorang dewi yang cantik dan ramah dalam mitologi Mesir Kuno.

"Sejujurnya, ketika mereka muncul (kelompok ISIS, red), kami agak gimana gitu. Tapi ini adalah bukti bahwa fashion itu tidak untuk semua orang," kata Amot.

Fashion tidak untuk semua orang. Semua orang yang mengenal fashion di Jakarta pasti bisa membedakan mana ISIS sebagai label fashion dengan kelompok teroris. Namun mereka mengaku beruntung karena tidak ada pelanggannya yang terpengaruh dengan makna ISIS yang menjadi buruk.

"Sebenarnya agak terganggu sih. Tetapi karena ada kejadian ini, kami justru jadi ingin membuktikan bisa membuat sesuatu yang terdengar negatif jadi positif. Salah satunya lewat fashion," tambah Andrea.

Lewat fashion, Andrea dan Amot berkarya menghasilkan aneka kreasi busana siap pakai untuk masyarakat. "Tujuan kami hanya ingin bisa memenuhi semua kebutuhan dan gaya orang dalam hal fashion," ujarnya.

Mereka mengatakan, kesamaan nama ini juga tak lantas memengaruhi penjualan dan permintaan busana mereka. "Alhamdulillah market tidak terpengaruh. Fashion is fashion," tutur Amot.

Bersama besarkan ISIS

Helaian kain hitam yang dipadu dengan potongan kain motif army, mini dress ber-cutting longgar dengan belt dan bentuk lengan baju bergaya kimono, dan kemeja pria semi formal dengan padu pada motif menjadi gaya busana yang diusung Andrea Risjad dan Amot Syamsuri Muda dalam pagelaran busananya di Plaza Indonesia Men Fashion Week 2014.

Andrea dan Amot mengatakan, mereka terinspirasi dengan ninja ketika menciptakan busana ini. "Ini ide gabungan kami berdua, semua kami kerjakan berdua, saling melengkapi. Meet someone that understands you. It is just a blessing," urai Amot.

Adalah Andrea, cikal bakal ISIS di tahun 2010. Namun kala itu, nama labelnya belum sebesar sekarang. Tak lama, Amot pun bergabung dalam timnya.

"Saya itu nggak bisa gambar. Amot yang jago. Jadi apa pun yang saya mau, Amot sudah tahu. Apa yang ada di kepala saya, dia pun tahu. Jadi basically, ide kami itu sama," jelas Andrea.

Perlahan tapi pasti, label mereka pun meroket. Mereka laris diminta menjadi desainer yang unjuk gigi dalam berbagai pentas fashion ternama di Jakarta.

Koleksi-koleksi mereka pun banyak diminati oleh laki-laki dan perempuan muda, baik dari kalangan menengah, artis sampai sosialita. Dalam fashion shownya yang lalu, ISIS bahkan menggandeng beberapa artis ibukota yaitu, Chicco Jericko, Mario Ginanjar (Kahitna), dan Dira Sugandi sebagai modelnya.

Busana-busana mereka pun dijual di beberapa store yaitu, Galeries Lafayette, Fashion First, Parkson Dept. Store (Medan), dan juga secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com