Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Mereka yang Memanfaatkan Suasana Saat Kebakaran...

Kompas.com - 15/10/2014, 08:53 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk kebakaran yang melanda Kompleks TNI AD Kampung Bearland, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2014) malam, ada segelintir orang yang malah berniat mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Salah seorang warga yang enggan disebut namanya, mengatakan, ada seorang ibu yang nyaris kehilangan barang-barang yang baru diselamatkan dari lalapan api. Barang-barang tersebut dimasukkan dalam satu tas.

Tiba-tiba, ada seorang pria yang terlihat membantu, namun berusaha mengambil tas si ibu. Terang saja si ibu mempertahankan barang miliknya itu.

"Itu orang langsung ambil paksa tas ibu itu. Untung banget si ibu itu orangnya keras, tegas. Lalu oknum itu dimarahi sama korban (wanita itu)," kata dia.

Berkat perlawanan sang ibu, pelaku kriminal akhirnya kabur. Dia khawatir akan menjadi bulan-bulanan massa. "Habis tarik-tarikan tas, si oknum maling ini kalah terus langsung kabur," ucap dia.

Penuturan warga itu juga terdengar Lurah Kebon Manggis Zainal Arifin mengatakan, kewaspadaan ketika ada musibah kebakaran perlu ditingkatkan. Menurut dia, banyak oknum berkeliaran membantu warga namun tiba-tiba malah mengambil barang warga tersebut.

"Banyak yang seperti itu. Makanya kita sendiri harus hati-hati," ucap Zainal.

Zainal mengungkapkan, ada juga yang beruasaha mengambil motor korban kebakaran. Saat orang-orang panik, pria tersebut menuntun motor yang diamankan di pinggir jalan kompleks. Ketika melihat warga mencurigainya, pria tersebut mengembalikan motor tersebut ke tempat parkir semula.

Belakangan ini, lanjut Zainal, banyak orang memanfaatkan kondisi orang lain yang tengah mengalami musibah. Ia berharap, masyarakat lebih berhati-hati bila menemui hal-hal tersebut.

Jika mengalami atau mengetahui hal itu, warga dapat langsung menghubungi keamanan setempat dan polisi wilayah yang menjalani tugas pada waktu tersebut.

Sementara itu, akibat kebakaran tersebut, ada 267 rumah yang dihuni 1.233 jiwa di dalamnya kini rata dengan tanah. Hanya tersisa puing-puing bekas rumah warga yang habis dilalap si jago merah. Warga saat ini untuk sementara waktu tinggal di tenda pengungsian yang dibangun di dua lokasi, yakni RT 19 dan RT 21. Selain itu, masjid, sekolah, dan rumah warga masih menampung korban kebakaran lain.

Sudin Sosial Jakarta Timur, Palang Merah Indonesia (PMI), telah memberi bantuan tikar, makanan siap santap, mie, biskuit, dan lainnya. Warga pun telah mendirikan dapur umum di RT 27 dan RT 17 RW 03.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com