Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Jadi Plt Gubernur, Ahok Tak Bisa Ambil Keputusan Strategis

Kompas.com - 17/10/2014, 13:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang menyatakan tidak ingin dilantik menjadi gubernur definitif dinilai tak tepat. Sebab, apabila Ahok tetap menyandang status tersebut hingga 2017, artinya ia tidak akan bisa mengambil kebijakan strategis, salah satunya terkait dengan mutasi jabatan.

"Kewenangan pelaksana tugas sangat terbatas, beda dengan pejabat definitif. Untuk mengambil keputusan strategis, plt perlu konsultasi terlebih dahulu dengan mendagri," kata Kepala Penerangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riatmadji saat dihubungi, Jumat (17/10/2014).

Dodi menjelaskan, akan ada tahapan proses yang harus dilakukan sebelum nantinya Ahok dilantik oleh DPRD DKI. Tahapan tersebut ialah pertama-tama, DPRD DKI akan mengusulkan surat permohonan ke Kemendagri terkait pemberhentian Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI. Setelah Kemendagri mengeluarkan surat pemberhentian Ahok sebagai Wagub DKI, kata Dodi, nantinya DPRD DKI akan mengusulkan ke presiden agar Ahok segera dilantik menjadi gubernur definitif.

"DPRD akan mengusulkan ke presiden melalui mendagri. Setelah keppres pelantikan keluar, mendagri yang melantiknya sebagai gubernur," papar Dodi.

Ahok memang pernah mengatakan tak ingin dilantik menjadi gubernur definitif setelah mundurnya Joko Widodo sebagai Gubernur DKI. Ia beralasan, apabila tidak dilantik, ia bisa mencalonkan diri kembali pada Pilkada DKI 2017 dan 2022.

"Kalau dilantik sekarang, saya sudah langsung dihitung sebagai gubernur DKI dalam satu periode sehingga saya hanya punya satu kesempatan untuk maju lagi mencalonkan diri jadi gubernur pada 2017. Berarti tahun 2022 sudah tidak bisa lagi," ujar mantan anggota DPR RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com