Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Semua Warga Pindah ke Rusun Daan Mogot

Kompas.com - 27/10/2014, 15:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala yang dihadapi oleh warga untuk bisa pindah ke rumah susun sederhana sewa atau rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat, adalah masa sewa kontrak di rumah sebelumnya yang belum selesai.

Itu diungkapkan oleh salah seorang penghuni rusunawa Daan Mogot, Sri Mulyaningsih (35) kepada Kompas.com.

"Tetangga saya sudah didata buat tinggal di sini tetapi dia masih kontrak di rumahnya setahun, baru tinggal dua bulan di sana," kata Sri Mulyaningsih, Minggu (26/10/2014).

Sri menjelaskan lebih lanjut bahwa uang kontrak yang sudah dibayarkan oleh tetangganya adalah untuk tinggal selama satu tahun. Maka dari itu, tetangga Sri merasa sayang untuk meninggalkan rumah kontrakannya yang sudah lunas dibayar dan pindah ke rusunawa Daan Mogot.

Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi oleh calon penghuni rusunawa Daan Mogot yaitu belum beresnya perjanjian ganti rugi tanah bagi warga yang memiliki sertifikat rumah atau tanah asli.

Menurut dia, belum semua warga mendapatkan kesepakatan biaya ganti rugi yang layak. Rusunawa Daan Mogot yang baru dibuka untuk umum adalah blok B, C, dan D.

Adapun warga yang menempati unit rusunawa baru ada 49 keluarga, dengan rincian 21 keluarga di blok D dan 28 keluarga di blok C. Untuk blok B sendiri masih menunggu warga untuk datang.

"Kayaknya akhir bulan ini atau bulan depan baru pada ramai, soalnya rata-rata baru pada pindahkan barangnya saja, tetapi orangnya masih tinggal di kontrakannya," kata salah satu petugas keamanan rusunawa, Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com