Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Diminta Bersabar Lintasi Jalan Panjang

Kompas.com - 04/11/2014, 13:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ada pengerukan saluran air di jalan panjang arteri Kedoya, dari arah Green Garden menuju Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Akibat pengerjaan proyek ini, jalur kendaraan ditutup dan dialihkan ke jalur transjakarta. ‎Normalisasi saluran air itu merupakan program penanganan banjir oleh Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat.

"Pengerjaannya sudah dari seminggu yang lalu. Ya, memang bikin macet, Mbak. Tapi mau bagaimana lagi, kan sudah mau masuk musim hujan," kata salah seorang pekerja, Sucipto, kepada Kompas.com.

Pantauan Kompas.com, ‎ada dua proyek pengerjaan pengerukan saluran air di sepanjang Green Garden. Saluran air tampak dinormalisasi di sisi barat Jalan Panjang ke arah Daan Mogot, mulai Superindo Green Garden hingga depan perumahan Sunrise Garden.

Saluran air yang lebarnya satu meter dinormalisasi menjadi sekitar tiga meter dengan kedalaman sekitar tiga meter. Di sana tampak pelebaran jalan juga sedang dilakukan. Awalnya, jalan itu bisa terpenuhi hingga empat kolom kendaraan. Namun, setelah ada pengerjaan proyek itu, ruas jalan menyempit menjadi dua ruas. Tidak ada alat berat dari Dinas PU di sana. Hanya ada beberapa petugas yang tampak mengerjakan normalisasi saluran air.

Pengerjaan proyek normalisasi saluran air kedua yang berada tepat di seberangnya, yakni mulai dari pertokoan Jalan Arteri Panjang Kedoya Green Garden hingga Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat. Pengerjaan proyek itu menyebabkan ruas jalan ditutup sepanjang sekitar 1,5 kilometer.‎ Seluruh kendaraan dialihkan ke jalur transjakarta. Sehingga, kendaraan pribadi, baik mobil dan motor harus berjalan bersamaan dengan bus transjakarta di jalur itu.

Ada sebanyak dua alat berat untuk memindahkan material gorong-gorong yang sebelumnya ditempatkan di bahu jalan ke dalam saluran air. ‎Sementara bahan material lainnya seperti pasir dan batu kerikil dibiarkan ditaruh di bahu jalan.

"Kalau pagi hari pas berangkat kerja, ya macet. Pas pulang kerja juga (macet). Sebelum normalisasi saja macet, apalagi pas penyempitan jalan begini," kata Sucipto lagi.

Pada kesempatan berbeda, Kasatlantas Polres Jakarta Barat AKBP Ipung Purnomo mengaku pihaknya tidak memiliki alternatif lain untuk menghindari kemacetan tersebut. ‎Ia pun hanya bisa berharap proyek pengerjaan normalisasi saluran air itu bisa rampung secepatnya.

"Tidak ada jalan alternatif lain, terpaksa hanya jalur transjakarta yang bisa dilintasi. Kami harap pengguna jalan bisa lebih bersabar ketika melintasi Green Garden, jika tidak terdesak cari jalan lain melalui Kembangan saja," kata Ipung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com