Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Ade Sara: Kalau Terdakwa Mau Menangis, Menangislah pada 3 Maret

Kompas.com - 04/11/2014, 19:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua Ade Sara Angelina Suroto, yakni Suroto, mengaku lega setelah mendengar tuntutan jaksa terhadap pembunuh anaknya, Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.

Suroto merasa bersyukur bahwa hukum masih bisa ditegakkan. Namun, Suroto tidak mengatakan soal kepuasan dia terhadap tuntutan jaksa tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan bahwa tuntutan jaksa itu adalah tuntutan yang adil.

"Saya agak sulit kalau mengartikan adil. Apakah adil itu artinya kalau saya merasa kehilangan, mereka juga harus kehilangan," ujar Suroto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014). [Baca: Dituntut Hukuman Seumur Hidup, Bagaimana Ekspresi Hafitd dan Assyifa?]

Suroto juga mengomentari soal tangisan Assyifa seusai mendengar tuntutan jaksa. Suroto mengatakan, Assyifa tidak seharusnya menyesal saat ini. Assyifa memiliki banyak kesempatan untuk menghentikan perbuatannya membunuh Ade Sara pada 3 Maret 2014 lalu.

"Kalau terdakwa mau menangis, menangislah pada tanggal 3 Maret," ujar Suroto.

Apalagi ketika mendengar pernyataan keluarga Assyifa yang mengatakan bahwa Assyifa sebagai korban. Menurut Suroto, seorang korban tidak mungkin membunuh. Jika hanya korban, Assyifa seharusnya melarikan diri saja pada saat kejadian itu terjadi.

Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani dituntut hukuman seumur hidup. Tuntutan dibacakan oleh jaksa penuntut umum Toton Rasyid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com