Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/11/2014, 03:03 WIB
KOMPAS.com - Jumat (14/11) sekitar pukul 09.30, tanda pagar #GubernurAhok mendominasi linimasa media sosial Twitter. Ini menyusul rapat paripurna pengumuman Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang digelar hari ini.

Sejumlah pengguna Twitter yang terpantau pada Jumat pagi mengunggah beragam komentar yang bernada dukungan. Sebagian lagi sekadar menggunakan tagar #GubernurAhok apa pun isi komentar yang diutarakan.

Menariknya, tagar #GubernurAhok merajai linimasa dalam waktu yang relatif singkat. Catatan aplikasi Topsy menunjukkan, sudah 3.934 kali tagar itu dipergunakan dalam satu jam terakhir sejak sebelum pukul 09.33.

Ketidaksetujuan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta terhadap rapat paripurna pengumuman status Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menjadi topik yang terutama diperbincangkan. Selain itu, soal perseteruan Basuki dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan juga turut menambah variasi isi kicauan.

Relatif cepatnya tagar tersebut menjadi topik tren memancing sejumlah komentar. Ini seperti diutarakan pengguna akun @valentinoVS yang menulis, ”Gile bener yang maen hesteg #GubernurAhok. Cuma butuh sejam buat nembus TTWW. Sadis emang ide lo bang @kurawa.”

Doni Priliandi dengan akun @donipriliandi mengatakan, ”Sudah masuk jadi trending topic, ya #GubernurAhok. Makasih, sekarang kalo bisa gue minta jadi TTWW. Terus gunakan #GubernurAhok saat ngetwit.”

Sementara itu, pengguna akun @asundamai menyebutkan, ”Kalau #GubernurAhok jadi trending topic, ini menandakan bahwa lebih besar yang mendukung #GubernurAhok daripada sebagian kecil yang menolak.”

‏Pengguna akun @yussmaa menyebutkan, ”Pantang menyerah bro @basuki_btp. Percayalah banyak yang mencintaimu. Pembencimu itu tidak ada seperempat dari yang mencintaimu #GubernurAhok.”

Kicauan bernada dukungan juga datang dari pengguna Twitter di luar Jakarta. Ini seperti diutarakan Nathalia Dewi dengan akun @NathaliaDhewi yang menulis, ”Mendukung #GubernurAhok walau ga tinggal di Jakarta. Indonesia butuh orang-orang seperti ini.”

Pengguna akun @sbastian_dede mengunggah kicauan, ”Dukungan penuh buat Pak #GubernurAhok. Hajar saja, itu yang kemarin teriak-teriak udah ketar-ketir, ha-ha-ha,” demikian kata pengguna akun ‏@wahyujoehidayat.

Pengguna akun @anyaspay menyebutkan, ”#GubernurAhok di Indonesia orang yang tegas, dibilang ga punya etika bicara. Orang yang diem tapi korupsi dan anteng no kerja didiamin ga pernah didemo. Aneh.” (

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com