Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Wahyuni dalam Kenangan Tetangga Kakaknya

Kompas.com - 19/11/2014, 17:41 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perempuan yang ditemukan tewas di dalam mobil Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI di area parkir Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (19/11/2014), diduga adalah Sri Wahyuni.

Saat ini, jasadnya masih dalam proses otopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta Pusat. Belum ada keterangan dari tim forensik rumah sakit ataupun dari kepolisian soal kepastian identitas, sekalipun keluarga Sri sudah menyatakan bahwa jasad itu memang kerabat mereka.

Terkait dugaan bahwa jasad itu adalah Sri, Kompas.com menyambangi Gang Kelengkeng Nomor 50 Kampung Baru RT 009/RW 012, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Rumah ini bukan tempat tinggal terakhir Sri—seperti sempat disebut dalam beberapa berita sebelumnya—tetapi merupakan rumah kakak Sri.

"Dia (Sri) tidak tinggal di sini. Yang tinggal di sini kakaknya, Masrun," kata Ketua RT 009 Tri, ketika disambangi di kediamannya, Rabu petang. Namun, dia mengatakan, Sri pernah tinggal di sana dan dikenal oleh para tetangga.

"Itu dia (Sri Wahyuni) mah putih orangnya. Baik dan cantik. Duh, cantik banget orangnya," kata seorang warga yang tak ingin namanya disebut. "Iya, dari dulu cantik. Tadi anaknya, yang dibilang Anggia, itu juga cantik, samalah kayak ibunya (Sri Wahyuni)," sahut warga lain.

Menurut mereka, keluarga Sri termasuk sebagai kalangan berada. Sri disebut sudah lama tak datang ke rumah kakaknya ini. Kabar mengenai dugaan bahwa Sri ditemukan meninggal di dalam mobil di area parkir bandara membuat para tetangga kakaknya kaget. "Ngeri jadinya. Merinding," ucap dia.

Warga lain, Enah, menambahkan, Sri juga dikenal sebagai sosok periang dan supel. "Dia dulu tinggal di sini, waktu masih kecil sampai SMA. Anaknya baik, cantik. Sekarang sudah enggak di sini lagi," ujar dia, sembari mengaku tidak tahu soal berita bahwa jasad yang ditemukan di area parkir bandara itu adalah Sri.

Adapun Santi, warga yang tinggal di samping rumah Masrun, mengaku kali terakhir bertemu Sri pada acara pernikahan anak Masrun pada 2013. "Di gedung dekat UKI," ujar dia.

Pekerja di rumah Masrun membenarkan bahwa Sri pernah tinggal di rumah itu. Namun, kata dia, Sri sudah lama pindah ke kawasan di sekitar UIN Kampus 2, Cirendeu, Tangerang Selatan. "Saya enggak tahu rumah pastinya, pokoknya Cirendeu," ujar dia yang mengaku sudah 10 tahun bekerja di rumah Masrun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com