Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KONI DKI Dukung Usul Ahok soal Bonus Atlet

Kompas.com - 24/11/2014, 10:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta menyatakan kesiapannya menanggung pajak bonus bagi atlet DKI yang berprestasi. Dengan demikian, para atlet dapat menerima bonus secara utuh.

Kepala Bidang Humas KONI DKI Jakarta Budi Siswanto menegaskan, pihaknya langsung menggelar rapat menanggapi permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar pajak bonus bagi atlet ditanggung oleh KONI DKI Jakarta.

"Kami diskusikan dengan beberapa pihak terkait, dan telah diputuskan untuk membebaskan pajak bonus atlet DKI Jakarta," ujar Budi Siswanto saat dihubungi beritajakarta.com, Minggu (23/11/2014).

Sebelumnya, Ketua Harian KONI DKI Jakarta Eddy Widodo mengungkapkan jumlah bonus yang diterima para atlet belum dipotong pajak. Hal tersebut disampaikan saat penyerahan bonus bagi atlet Asian Games, Asian Paragames, dan atlet berprestasi di ajang multievent internasional di Balai Agung, Kamis (20/11/2014).

Namun, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan agar pajak bonus ditanggung KONI DKI Jakarta. "Pajak jangan dibebankan kepada atlet. Seharusnya, KONI DKI yang menanggung pajak sehingga atlet menerima bonus sesuai dengan jumlah yang disebutkan," ujar Basuki sebelum menyerahkan bonus secara simbolis.

Sekadar diketahui, atlet peraih medali emas Asian Games masing-masing memperoleh bonus sebesar Rp 300 juta. Tiga atlet DKI Jakarta yang meraih medali emas Asian Games adalah pasangan ganda putri bulu tangkis, Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari, serta Hendra Setiawan, yang pada permainan ganda putra berpasangan dengan Muhammad Ahsan dari PB Djarum.

Adapun peraih medali perak nomor perorangan akan menerima Rp 200 juta, yang akan diberikan kepada atlet soft tennis Edi Kusdaryanto.

Bonus juga diberikan kepada empat peraih medali perunggu, yakni Maya Rosa Stefani (soft tennis), serta Sharon Limansantoso, Novie Phang, dan Cheya Cantika (boling). Masing-masing mendapat Rp 50 juta.

Sementara itu, pelatih yang atletnya meraih medali emas akan menerima bonus sebesar Rp 100 juta, yakni pelatih pemain ganda putra bulu tangkis, Herry Imam Pirngadi.

Pelatih soft tennis tunggal putra, Ferly Montolalo, akan menerima Rp 75 juta. Adapun dua pelatih yang atletnya meraih medali perunggu, Gularso Mulyadi (soft tennis) dan Thomas Tan, masing-masing akan menerima Rp 50 juta.

Untuk atlet Asian Paragames Incheon 2014, tiga atlet akan menerima bonus dengan nilai yang berbeda. Atlet tenis meja Dian David Jacobs yang meraih satu medali emas dan satu perak akan menerima bonus sebesar Rp 150 juta.

Komet Akbar, yang meraih medali perak ganda putra dan perunggu tunggal putra, akan menerima bonus Rp 100 juta. Satu atlet tenis meja putri peraih medali perunggu, Sella Dwiradayana, akan mendapat bonus sebesar Rp 50 juta.

Selain bonus untuk atlet Asian Games dan Asian Paragames 2014, Gubernur juga memberikan bonus kepada atlet yang meraih prestasi pada single event, seperti kejuaraan dunia, kejuaraan Asia, atau turnamen setingkat Asia Tenggara.

Setidaknya ada sekitar 35 atlet yang memperoleh bonus dari enam cabang olahraga. Sebanyak 3 atlet dari cabang loncat indah, 17 atlet dari cabang bridge putra putri, 1  atlet dari cabang wushu, 3 atlet dari cabang panjat tebing, 2 atlet dari cabang tenis meja, serta 9 atlet dari cabang bulu tangkis, termasuk Tommy Sugiarto, peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2014 Kopenhagen 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com