JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, penjual parcel kembali marak di trotoar Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka menggelar lapak dengan tenda sederhana.
Dagangan mereka yang berupa keranjang, pita, kotak, plastik, dan hiasan-hiasan parcel lainnya disusun sedemikian rupa di dalam tenda tersebut. Namun, saat Kompas.com menyambangi lapak-lapak dadakan tersebut, tidak banyak pembeli yang terlihat di sana.
Menurut Edi (38), salah satu pedagang di sana, penjualan parcel di lapaknya pada tahun ini masih loyo.
"Sudah jualan dari tanggal 5 (Desember 2014), tetapi baru laku satu-dua saja. Tahun ini sepi nih, tahun lalu mah tanggal segini sudah banyak yang beli," ujar pria berbadan kurus ini, Minggu (14/12/2014).
Edi berharap, penjualannya semakin baik mendekati Hari Natal dan Tahun Baru. Ia dan pedagang-pedagang lainnya akan berjualan hingga akhir tahun ini.
Ima (38), pedagang parcel lainnya, juga mengeluhkan hal yang sama. Penjualan parcel maupun jasa bungkus parcel yang sudah ditekuninya tiga tahun terakhir masih belum bergejolak untuk Natal dan Tahun Baru ini.
"Enggak tahu juga kenapa begini, apa karena harga BBM (bahan bakar minyak bersubsidi) naik ya? Memang sih kita naikkan harga, tetapi enggak signifikan. Paling cuma goceng (Rp 5.000) per parcel," ucap Ima.
Harga parcel yang dijual pedagang-pedagang di sana adalah berkisar Rp 300.000-800.000 untuk yang berisi makanan. Sementara yang berisi barang pecah belah pedagang mematok harga dari Rp 1-3 juta. Sementara itu, pembeli dikenakan Rp 40.000-70.000 untuk jasa pembuatan parcel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.