Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Kota Pintar, Ahok Bakal Bentuk UPT Jakarta Smart City

Kompas.com - 15/12/2014, 19:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membentuk Unit Pengelola Teknis (UPT) Jakarta Smart City atau Kota Pintar. Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjelaskan UPT itu berfungsi untuk mengontrol serta terus mengawasi aduan warga dan respons aparat pemerintah di website smartcity.jakarta.go.id.

Website itu akan terintegrasi dengan aduan warga di aplikasi QLUE, email dki@jakarta.go.id, twitter@jakartagoid, Facebook jakarta.go.id, balai warga di www.jakarta.go.id, petajakarta.org, Lapor! 1708, dan Google Waze. [Baca: Aplikasi Qlue Eror, Ahok Dikritik Warga]

"Kami butuh UPT untuk memonitor mana saja lurah, camat, atau pejabat lain yang tidak merespons aduan warga dan dilaporkan ke saya. Nanti kami stafkan pejabat yang tidak respons (aduan warga) itu," kata Basuki, di Balaikota, Senin (15/12/2014).

Pegawai UPT, lanjut Basuki, dapat mencari sumber daya manusia (SDM) baru maupun dengan merekrut pegawai respons opini publik (ROP). Pembentukan UPT Jakarta Smart City akan dilaksanakan pada 2015 mendatang. [Baca; Ahok: Kalau di Aplikasi Ini Masih Ada PKL di Mana-mana, Lurahnya Kami Stafkan]

Saat ini, DKI sedang mempersiapkan ruangan UPT tersebut dan peraturan gubernur (Pergub) pembentukan UPT Jakarta Smart City. DKI juga bakal mengajukan anggaran alokasi UPT Jakarta Smart City di anggaran pendapatan dan belanja derah (APBD) 2015.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Kadiskominfomas) DKI Agus Bambang Setiowidodo menjelaskan alasan pembentukan UPT itu karena laporan warga yang terkumpul akan sangat banyak.

Pegawai UPT nantinya harus dapat mengumpulkan, memilih, serta memberi alternatif keputusan atas laporan warga. Sementara itu website smart city beserta aplikasi QLUE, lanjut dia, terintegrasi dengan Google Maps Engine.

"Jadi nanti sistemnya sangat terbuka. Akan ada informasi, interaksi, laporan warga, respons pelaporan, semua bisa diantisipasi dengan sistem ini. Ada juga info-info Jakarta, pom bensin, restoran, informasi lalu lintas yang terintegrasi dengan Waze," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com