Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, selain untuk mengetahui kondisi kendaraan, pemeriksaan terhadap Outlander juga untuk mengetahui kecepatan mobil sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan. Selain itu, dapat diketahui apakah fungsi rem dan roda bekerja dengan baik pada saat terjadinya benturan.
"Di mobil itu kan ada chip-nya, nanti chip-nya diperiksa di kantor Mistubishi untuk mengukur kecepatan mobil," kata Sutimin saat dihubungi di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/1/2016).
Hal-hal lain yang juga akan diperiksa, kata Sutimin adalah airbag dan fasilitas-fasilitas lain yang berkaitan dengan terjadinya kecelakaan. Diketahui, mobil Outlander yang kemudikan Christopher adalah tipe PX yang dilengkapi fitur triptonic. Kendaraan tersebut juga dilengkapi fitur seperti Antilock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), dan brake over ride. Artinya, jika pedal gas ditekan bersamaan dengan pedal rem, maka komputer akan membaca perintah untuk mengerem.
Sebagai pembanding, polisi juga melibatkan tim Traffic Accident Analysist (TAA) untuk mengetahui berapa kecepatan. Tim TAA juga tengah mendalami apakah Christoper melakukan pengereman pada saat terjadinya kecelakaan tersebut.
Menurut keterangan saksi mata, kendaraan itu melaju dalam kecepatan yang cukup tingi dan tidak ada upaya untuk mengerem. Tetapi, kecepatan sebenarnya masih dalam proses penyidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.