Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknisi AirAsia QZ8501 Itu Mencintai Pesawat...

Kompas.com - 29/01/2015, 05:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknisi pesawat AirAsia QZ8501 Saiful Rakhmad (38) merupakan pribadi yang mencintai dunia penerbangan dan pesawat. Saiful merupakan salah satu kru pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu.

"Dia memang sukanya itu pesawat dan sepak bola. Kalau pesawat, dulu dia sering ngumpulin gambar-gambar tentang pesawat," kenang kakak kandung Saiful, Liana (40), saat ditemui Kompas.com, di kediamannya, Jalan Surya nomor 524, RT 09 RW 05, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Rabu (28/1/2015) malam.

Hobi Saiful ini bukan tanpa sebab. Maklum, ayah Saiful, Naim Muis, adalah pensiunan provost di TNI Angkatan Udara, Pekanbaru. Latar belakang keluarga ini yang memanggilnya untuk menempuh kuliah di Akademi Aeronetika Dirgantara, Bandung.

"Makanya kalau sekolah di ADB itu dia yang mau," ujar Liana.

Setelah menempuh pendidikan D3 di Bandung, Saiful melanjutkan pendidikan S1 di Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Selama kuliah, Saiful tinggal bersama kakak nomor empatnya itu di Kompleks TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Suami Liana memang bekerja di jajaran TNI AU di sana.

Satu-satunya anak lelaki bungsu dari enam bersaudara itu akhirnya diterima di maskapai AirAsia sebagai teknisi. Sempat tinggal di kawasan Cengkareng, Saiful akhirnya menetap di Sidoarjo, Jawa Timur, dan bekerja untuk AirAsia.

Seperti diberitakan, Saiful merupakan salah satu kru pesawat yang ada pada penerbangan QZ8501 dengan rute Surabaya-Singapura tersebut. Pesawat ini jatuh di perairan di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

Nelayan menemukan korban mengambang di Perairan Pamboang, Majene, Sulawesi Barat. Jenazah korban rencananya akan diidentifikasi oleh tim DVI untuk memastikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani Kalau Tak Sesuai STNK

Megapolitan
Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Megapolitan
Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Megapolitan
Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Dharma Pongrekun Diberi Waktu hingga 7 Juni 2024 untuk Memperbaiki Berkas Syarat Maju pada Pilkada DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com