Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legislator: Fantastis, Gaji Direktur RSUD Bekasi Rp 75 Juta

Kompas.com - 29/01/2015, 20:57 WIB
BEKASI, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Ronny Hermawan, menilai gaji direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bekasi yang sebesar Rp 75 juta per bulan merupakan angka fantastis.

"Bentangannya sangat fantastis, bagai langit dan bumi, sementara gaji perawat berapa?" katanya di Bekasi, Kamis (29/1/2015).

Besaran gaji tersebut, kata dia, setelah RSUD Kota Bekasi dikelola secara otonomi melalui sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Dari hasil pengamatannya, gaji seorang direktur RSUD mencapai Rp 75 juta per bulan, sedangkan jajaran direksi menyentuh nominal Rp 60 juta-an.

Menurut politikus Partai Demokrat itu, kondisi tersebut sangat ironis di tengah situasi pelayanan RSUD yang sedang mengalami pembenahan.

"Ruang UGD penuh terus, antrean panjang, ruang rawat terbatas," katanya.

Menurut dia, jajaran direksi RSUD di sejumlah daerah lain masih dalam taraf wajar, yakni rata-rata Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulan.

Ronny berharap keuangan BLUD dapat kembali mengoreksi kebijakan gaji direktur dan karyawan RSUD. "Mestinya menaikkan dulu gaji perawat di UGD karena mereka yang setiap hari stres menghadapi keluarga pasien yang panik," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku belum mengetahui perihal besaran gaji pengelola RSUD Kota Bekasi. "Saya baru dengar, nanti saya cek dulu," katanya.

Menurut dia, pengelolaan keuangan secara otonomi harus memiliki perencanaan keuangan dengan baik dan tetap dibukukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Memang ada otonomi, tetapi semua ada kode etik dan tanggung jawabnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com