Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Nigeria, Si Pemangsa Perorangan hingga Perusahaan Besar

Kompas.com - 03/02/2015, 14:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -  Pernah mendapat surat elektronik berbahasa Inggris dengan tata bahasa yang buruk dari pengirim tak dikenal? Bisa jadi Anda sedang menjadi sasaran penipuan oleh kelompok peretas. Apalagi, jika isi surat menjanjikan kekayaan dan semacamnya, bisa dipastikan itu berasal dari Nigerian scammer. Nigerian scammer juga dikenal dengan ”419 scam”. Nomor itu merujuk pada pasal hukum pidana di Nigeria, Afrika, yang terkait dengan penipuan.

Tak hanya mengincar korban perorangan, kelompok peretas ini juga memangsa perusahaan-perusahaan besar.

Pada 2014, misalnya, PT TDIP mengirim ratusan karton bulu mata palsu bernilai 306.483 dollar AS atau sekitar Rp 3,8 miliar kepada sebuah perusahaan di Amerika Serikat, TC Shop Inc. Setelah pengiriman, perusahaan yang bermarkas di Kelapa Gading, Jakarta Utara, itu mengirim surat elektronik (surel) ke perusahaan rekanannya untuk menagih pembayaran pada 2 Oktober 2014.

Kedua perusahaan itu sudah terbiasa berkomunikasi dengan surel dan sering bertransaksi. Alamat surel PT TDIP tiga****@hotmail.com, sedangkan TC Shop Inc dengan dtxxxx@yahoo.com.

TC Shop Inc pun membalas bahwa sudah mengirim uang sebesar 143.524 dollar AS sebagai bagian dari pembayaran bulu mata palsu pada 1 Oktober. Uang itu dikirimkan ke dua rekening bank lokal. PT TDIP pun terkejut karena mereka merasa belum pernah menerima uang dan tidak pernah mengirimkan perubahan rekening kepada perusahaan rekanannya itu.

PT TDIP akhirnya menyadari bahwa surel perusahaan mereka telah diretas. Mereka lantas menghubungi TC Shop Inc dan memberitahukan hal itu serta melapor ke polisi.

Dari laporan itu, polisi menyidik dan terungkap peretas surel PT TDIP adalah kelompok Nigeria.

Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Duha Hilarius menjelaskan, ini adalah kasus penipuan dengan modus meretas akun surel milik PT TDIP.

Polisi menangkap tiga pelaku, yakni dua warga Nigeria, ANG dan JF, yang sudah bermukim di Indonesia sekitar satu tahun, dan seorang WNI berinisial AIS, sopir taksi yang berperan sebagai penampung uang hasil kejahatan. ANG dan JF membujuk AIS menyediakan rekening bank.

Menurut Duha, peretasan surel dilakukan warga Nigeria lainnya, CAR, yang masih buron. Setelah menguasai akun surel PT TDIP, CAR mengirim surel ke TC Shop Inc seolah-olah itu benar berasal dari PT TDIP.

”Isi surel itu sekan-akan TDIP meminta TC Shop membayarkan tagihan (invoice) ke rekening bank yang baru karena rekening lama sedang bermasalah,” ujarnya.

TC Shop, ujar Duha, tidak curiga karena permintaan tagihan itu melalui surel yang biasa digunakan kedua perusahaan saat bertransaksi.

Berani lapor

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengimbau agar masyarakat pengguna surel, media sosial, atau internet berhati-hati. Warga diminta tak segan melapor. Menurut Martinus, polisi punya kemampuan untuk mengungkap berbagai kejahatan dunia maya.

Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia Sylvia W Sumarlin mengatakan, kegiatan kelompok peretas asal Nigeria itu biasanya selalu terkait dengan uang. ”Mereka mengirim e-mail penipuan, misalnya menjanjikan suatu barang agar korban mengirim uang,” katanya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Palo Alto Network, dari kejahatan sederhana dengan melakukan scam, mereka mulai ”naik pangkat” menjadi peretas sesungguhnya. Kejahatan mereka lebih canggih dengan serangan malware dan belajar taktik baru di forum hacker.

Mereka bisa mengontrol komputer serta mencuri password dan data pribadi lain untuk mendapatkan uang. Penelitian itu menyebutkan, dahulu target scammer ini perorangan, kini targetnya perusahaan. Salah satu korbannya perusahaan ekspor-impor bulu mata itu. Waspadalah! (Ratih Prahesti Sudarsono/Prasetyo Eko Prihananto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com