Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Lewati Masa Kritis Leukemia, Adit Disebut Ayahnya sebagai Anak Ajaib

Kompas.com - 06/02/2015, 18:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Gunadi (40) takjub, anaknya, Aditya Pria Ramadan (7), bisa bertahan dari penyakit yang dideritanya, yakni kanker darah atau leukemia. Gunadi mengetahui bahwa penyakit tersebut mematikan.

Bahkan, beberapa teman Aditya atau Adit di rumah sakit yang kena penyakit serupa tidak bisa bertahan lebih dari satu tahun. "Saya ini bilang Adit itu ajaib. Anak ajaib. Bisa berjuang lawan penyakit kayak gini," kata Gunadi kepada Kompas.com, Jumat (6/2/2015).

Gunadi menceritakan, Adit sering menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama beberapa hari. Bahkan, dia pernah dirawat inap lebih dari sepekan. Setelah kondisi badannya membaik, dia pun sempat diperbolehkan beberapa kali untuk pulang ke rumah.

Namun, saat mulai tampak gejala-gejala tak biasa dari Adit, Gunadi harus segera membawanya ke rumah sakit. Kondisi Adit saat ini, setelah tiga tahun menjalani perawatan di rumah sakit dan rawat jalan di rumah, masih rentan. [Baca: Kisah Bocah Aditya Pria Ramadan Tiga Tahun Berjuang Lawan Kanker Darah]

Menurut Gunadi, Adit tidak boleh kelelahan. Bahkan, makanannya harus benar-benar dijaga kebersihan dan gizinya. Sedangkan keuangan keluarga Gunadi sudah sangat terbatas karena banyak terpakai untuk biaya pengobatan Adit.

"Kalau Adit main keluar itu dibatasi. Cuma boleh setengah jam, habis itu saya panggil. Dia juga enggak boleh jatuh atau kepalanya kena pukul. Kita kan enggak tahu sel kankernya mungkin lagi tidur, kalau kena pukul bisa kumat lagi," ucap Gunadi.

Meski demikian, perawakan Adit sekarang sudah lebih baik dari saat masih menjalani kemoterapi beberapa waktu lalu. Berat badannya pun disebut Gunadi sudah cukup ideal, dengan berat 20 kilogram dan tinggi badan 110 sentimeter.

Bocah kelahiran Tangerang, 18 September 2007, ini pun sudah bisa bersekolah meski masih ada izin beberapa kali saat dia kelelahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Hendak Bekerja di Ladang, Warga Temukan Bayi Baru Lahir di Tajurhalang

Megapolitan
Sama Seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh 'Icha Shakila' untuk Cabuli Anak Kandung

Sama Seperti di Tangsel, Ibu di Bekasi Juga Disuruh "Icha Shakila" untuk Cabuli Anak Kandung

Megapolitan
Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Megapolitan
Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Segera Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Ibu di Bekasi Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Terjadi Lagi, Ibu Cabuli Anak Kandung di Bekasi

Megapolitan
Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Pemprov DKI Sediakan 4 Rute Khusus Transjakarta Menuju PRJ Kemayoran, Ini Rinciannya

Megapolitan
Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Jakarta Fair 2024, 2.550 Perusahaan Bakal Pamer Produk Unggulan

Megapolitan
Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Datangi Warga Eks Kampung Bayam di Huntara, Jakpro Janjikan Pekerjaan di JIS

Megapolitan
Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Polisi Ungkap Kondisi Psikologis Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Membaik

Megapolitan
Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Galian Saluran Air di Cipulir Makan Badan Jalan, Jalan Ciledug Raya Jadi Macet

Megapolitan
Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Dua Anak Korban Pemerkosaan Ayah Tiri di Cipayung Sudah Kembali Bersekolah

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Tolak Tapera, Buruh: Gaji Dipotong Tiap Bulan, Hasilnya Tak Bisa Langsung Dinikmati

Megapolitan
Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Digelar 33 Hari, Jakarta Fair 2024 Dibuka mulai 12 Juni hingga 14 Juli

Megapolitan
Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Pengeroyokan Pelajar Paket B di Kemang Diduga Dipicu karena Permasalahan Asmara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com