Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Loket Tiket di Bandara, Calo Tawarkan Jasa "Dua Jam Beres"

Kompas.com - 02/03/2015, 10:53 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Kebijakan untuk meniadakan penjualan tiket penerbangan di gedung terminal bandara salah satunya ditujukan untuk meminimalkan praktik calo. Meski demikian, calo-calo masih banyak berkeliaran dengan bebas di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (1/3/2015).

Para calo yang berjumlah sekira tiga sampai lima orang berdiri di tempat yang berjauhan namun masih di area yang sama, yaitu Terminal 1A. Mereka memantau beberapa penumpang yang baru mengetahui kebijakan tidak adanya penjualan tiket dan menyasar mereka yang tampak kebingungan dengan sistem pemesanan tiket via online.

Salah seorang calo yang mengaku biasa dipanggil sebagai Bang Bungsu dan beberapa temannya mengincar beberapa calon penumpang yang bisa menggunakan jasa mereka.

Seorang penumpang laki-laki dan perempuan terlihat kebingungan di depan komputer dekat konter informasi PT Angkasa Pura 2 di Terminal 1A. Mereka kaget saat mengetahui bahwa pemesanan tiket secara online hanya bisa 5 jam sebelum penerbangan. Sedangkan mereka ingin bisa berangkat cepat.

"Kalau sama kita, 2 jam sebelum sudah bisa. Cepat kok, bereslah sama kita," tutur Bang Bungsu kepada Kompas.com.

Bang Bungsu ini awalnya memperkenalkan diri sebagai orang dari travel agent yang biasa menawarkan tiket di Terminal 1A. Dia mengaku, bersama beberapa teman calo yang lain, kalau bisa memberikan alternatif pembelian tiket pesawat yang lebih cepat dan pasti.

Setelah melakukan negosiasi, akhirnya penumpang laki-laki dan perempuan itu memutuskan membeli tiket di Bang Bungsu. Tiket yang mereka beli adalah tiket ke Semarang, Jawa Tengah, untuk penerbangan jam 15.30 WIB. Untuk satu tiket, dikenakan harga Rp 750.000. Namun, ketika dicek langsung di website resmi beberapa maskapai penerbangan, harga rata-rata untuk penerbangan ke Semarang hari itu adalah Rp 500.000. Berarti, dengan membeli di calo, ada harga kurang lebih sejumlah Rp 200.000 yang harus dibayar.

Tidak lama kemudian, Bang Bungsu bersama teman-teman calonya kembali mendapatkan "pelanggan" mereka. Bang Bungsu dengan mudahnya mendekati para penumpang yang terbiasa membeli tiket secara go show karena kekurangan pembelian tiket secara online adalah harus menunggu agak lama untuk bisa berangkat.

Kebijakan setiap maskapai untuk reservasi online sendiri berbeda-beda. Di Lion Air, penumpang yang memesan tiket via online baru bisa terbang 5 jam setelah tiket dibeli. Sedangkan di Garuda Indonesia, dipatok waktu 4 jam sebelum untuk reservasi online.

Kebijakan meniadakan penjualan tiket di loket-loket maskapai ini merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014 tentang Peningkatan Pelayanan Publik di Bandara. Loket penjualan tiket yang ditutup akan berubah fungsi menjadi konter pelayanan pelanggan atau costumer service.

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan pernah menyebutkan bahwa kebijakan tersebut salah satunya bertujuan untuk menekan praktik calo. Jonan sudah terlalu banyak mendapatkan laporan masyarakat terkait calo tiket di bandara. Ia mengatakan bahwa industri penerbangan nasional harus mampu melakukan modernisasi penjualan tiket pesawat. Hal itu penting dilakukan untuk meminimalisir praktik percaloan di bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com